halojapin.com.Salah satu pertempuran yang paling dahsyat di dunia adalah pertempuran Iwo Jima. Peperangan dahsyat itu menjadi ikonik dengan foto bendera Amerika yang oleh prajuritnya. Perang Iwojima menelan korban puluhan ribu prajurit.
Sekitar 21.900 tentara Jepang dan 7.000 tentara AS tewas dalam pertempuran sengit tersebut. Menurut Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan Jepang ada 147 misi antara tahun 1952 dan akhir Juni 2023 untuk mengevakuasi korban tewas.
Adapun jenazah 10.614 orang yang berhasil dikumpulkan. Namun, karena sulitnya mengidentifikasi jenazah DNA dari jenazah, hanya sedikit yang dikembalikan ke kerabat mereka. Saat ini Iwo Jima menjadi rumah bagi milik Pasukan Bela Diri Jepang. Keluarga orang yang meninggal hanya dapat berkunjung untuk acara peringatan resmi dan untuk bekerja mengumpulkan sisa-sisa.
Pertempuran Iwo Jima yang disebut pula sebagai Operasi Detasemen menjadi awal pertempuran Pasukan Amerika Serikat menaklukkan Kekaisaran Jepang. Tujuan utama Amerika Serikat adalah untuk menaklukkan seluruh pulau, termasuk tiga lapangan terbang.
Banyak yang menyebut pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah Perang Pasifik saat Perang Dunia II. Posisi tentara Jepang di pulau tersebut sangat strategis. Ada bunker yang saling terhubung, artileri tersembunyi, dan terowongan bawah tanah sepanjang 18 km (11 mil). Pertempuran Iwo Jima sendiri berlangsung 19 Februari 1945 hingga 26 Maret 1945
Dalam penyerangan tersebut Pasukan Amerika Serikat prajurit dan meriam dengan kapal-kapal perang dan Marinir Angkatan Udara memborbardir Iwo Jima. Gabungan pasukan Amerika terus menembaki Iwo Jima sejak awal melakukan invasi .
Ribuan Pasukan Amerika Mati
Perang Iwo Jima adalah invasi pertama pasukan Amerika Serikat ke daerah kekuasaan Jepang secara langsung. Pasukan Jepang melakukan perlawanan tanpa henti untuk menjaga pertahanan mereka dengan gigih tanpa ada perasaan menyerah. Jenderal pasukan Jepang tidak pernah memikirkan untuk menyerah. Pasukan Jepang sudah berjanji akan berperang sampai mati.
Akibat pertempuran ini, Jepang menderita kerugian yang sangat besar. Sekitar 22.000 tentara Jepang yang ada di pulau tersebut. Namun kemudian yang tersisa hanya 216 orang yang hidup. Sementara pihak Amerika Serikat kehilangan 6,821 tentaranya serta hampir 20.000 terluka parah. Kemenangan di Iwo Jima menjadi langkah strategis bagi Amerika Serikat untuk mendekati pulau-pulau utama di Jepang.
Operasi Detasemen ini sendiri merupakan operasi dengan korban terbesar di pihak AS. Korban pertempuran Iwojima lebih besar daripada jumlah korban tewas dalam Pertempuran Atol Tarawa. Korban luka-luka di Pertempuran Atol Tarawa mencapai 22.000 prajurit.