Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/kobacoid/public_html/halojapin.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Penghargaan Untuk Moto Hagio, Pelopor Manga Shoujo Modern - Halo Japin
Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Penghargaan Untuk Moto Hagio, Pelopor Manga Shoujo Modern

Moto Hagio ( Foto dok. wikipedia)

HALO JAPIN. Sebuah penghargaan bergengsi diberikan untuk Moto Hagio. Mangaka Jepang masuk dalam Hall of Fame untuk Penghargaan Industri Komik Will Eisner Amerika. Seniman manga berusia 73 tahun ini adalah spesialis jenis manga shouju yang umumnya cerita tentang remaja dan kisah percintaan.


“Saya mengucapkan terima kasih yang tulus atas hadiah yang luar biasa ini,” kata Moto seperti dilansir dari laman japannews.yomiuri.co.jp. Ia dijuluki dianggap sebagai dianggap sebagai “ibu pendiri” manga shoujo modern. Arti genre Shoujo adalah “Anak Perempuan”, yang berarti genre ini ditunjukkan untuk anak perempuan dengan jenjang usia SD hingga SMA, atau umur 10 sampai 18 tahun. Genre anime Shoujo ini kalau di luar Jepang, lebih lekat dengan gaya gambar dengan penuh bunga-bunga dan berwarna pastel.

Sebelum Moto Hagio ada enam orang Jepang yang masuk dalam Hall of Fame ini yaitu Tezuka, Katsuhiro Otomo dan Hayao Miyazaki, dilantik ke Eisner Awards Hall of Fame, menurut Shogakukan. Moto dengan Poe no Ichizoku dan Iguana no Musume memang pantas mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut.

Perempuan ini lahir di pada 12 Mei 1949 di Fukuoka. Keinginannya menjadi seorang mangaka ketika membaca manga Shinsen-gumi karya Osamu Tezuka saat berusia sekitar 17 tahun. Moto Hagio membuat debut profesionalnya pada tahun 1969 pada usia 20 dengan cerita pendeknya “Lulu to Mimi” di Nakayoshi. Kemudian, untuk Shogakukan Publishing, ia menghasilkan serangkaian cerita pendek untuk berbagai majalah.


Dua tahun setelah debutnya, ia menerbitkan Juichigatsu no Gimunajimu (Gimnasium November), sebuah cerita pendek yang secara terbuka membahas cinta antara dua anak laki-laki di sebuah sekolah asrama. Cerita tersebut merupakan bagian dari gerakan yang lebih besar oleh seniman manga wanita pada saat itu yang mempelopori genre komik perempuan tentang cinta antara laki-laki muda. Pada tahun 1974, Hagio mengembangkan cerita ini menjadi Toma no Shinzo (The Heart of Thomas) yang lebih panjang. Dia dianugerahi Penghargaan Manga Shogakukan pada tahun 1976 untuk fiksi ilmiah klasiknya Juichinin Iru! (Mereka Sebelas) dan kisah epiknya Poe no Ichizoku (Keluarga Poe).

Sederet penghargaan pernah diterimanya antara Penghargaan Manga Shogakukan ke-21, Penghargaan Seiun ke-11, 14 hingga 16, Hadiah Budaya Osamu Tezuka, Penghargaan Nihon SF Taisho, Penghargaan Inkpot dari San Diego Comic-Con International. Selain itu juga menerima penghargaan Asosiasi Kartunis Jepang dan penghargaan sebagai artis manga shōjo pertama yang memenangkan Medal of Honor Jepang dan Penghargaan Asahi untuk ekspresi inovatif dalam komik dan kegiatan kreatif selama bertahun-tahun. (Dari berbagai sumber) ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *