HALO JAPIN. Sebuah kapsul pengelana jagat angkasa Hayabusa2 Jepang dipamerkan di museum. Kapsul kecil ini merupakan penjelajah angkasa luar yang berhasil membawa kembali material seperti pasir dan batu-batu kecil dari asteroid Ryugu.
Apa itu hayabusa? Hayabusa atau elang pengelana adalah sebuah kapsul kecil tanpa awak yang dibuat oleh Japan Aerospace Exploration Agency.
Hayabusa adalah pesawat pengelana jagat pertama yang dirancang untuk dengan sengaja mendarat di asteroid dan kemudian lepas landas lagi. Secara teknis, Hayabusa tidak dirancang untuk “mendarat” tetapi hanya menyentuh permukaan dengan perangkat pengambilan sampelnya dan kemudian menjauh.
Pesawat penjelajah ruang angkasa ini telah resmi disertifikasi oleh Guinness World Records sebagai wahana pertama di dunia yang kembali ke bumi dengan membawa material yang dikumpulkan dari asteroid. Guinness World Records juga mengakui Hayabusa sebagai “pesawat luar angkasa pertama yang berhasil take-off dari sebuah asteroid.”
Kapal angkasa Hayabusa, dulunya dikenal sebagai MUSES-C, diluncurkan pada 9 Mei 2003. Setelah sampai di Itokawa, Hayabusa dan pendarat mini melakukan penelitian dengan mempelajari bentuk asteroid, putaran, topografi, warna, komposisi, kepadatan, dan sejarah.
Pesawat ini bersama dengan sampel penyimpanan kapsulnya, kembali ke bumi pada tahun 2010 setelah menyelesaikan perjalanan tujuh tahun sejauh 6 miliar km. Pesawat ini seharusnya tiba kembali di Bumi pada 2007. Karena masalah teknis membuatnya mengambang di angkasa selama tiga tahun lagi.
Hayabusa kembali ke Bumi pada 13 Juni 2010 dengan dan jatuh di dekat Woomera, Australia dengan membawa beberapa sample bebatuan asteroid. Hayabusa2 tinggal di Ryugu hingga November 2019 dan kemudian kembali ke bumi pada 6 Desember 2020
Hayabusa2 diluncurkan pada 3 Desember 2014, dari Kagoshima ke asteroid Ryugu . Hayabusa2 tiba di Ryugu pada 27 Juni 2018 dan mendarat pada 22 September. Inilah yang menjadikan Hayabusa 2 sebagai penjelajah pertama yang mendarat di permukaan asteroid.
Namun perjalanan pesawat Hayabusa tidak berhenti sampai disini. Pada 30 November 2014 silam, pesawat kembali meninggalkan bumi meluncur ke luar angkasa untuk mendekati asteroid. Ketimbang menghancurkan asteroid, badan antariksa Jepang memilih mendekati asteroid dan meneliti kandungan yang ada pada batu luar angkasa. ***