Hal tersebut terjadi saat penyerahan bintang jasa “The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star” kepada Basuki di Tokyo beberapa waktu lalu.
halojapin.com. Ada kisah unik antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dengan Kaisar Jepang Naruhito. Hal tersebut terjadi saat penyerahan bintang jasa “The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star” kepada Basuki di Tokyo beberapa waktu lalu.
Basuki berkisah bahwa dirinyalah orang satu satunya orang yang diajak salaman duluan sama Kaisar jepang. Padahal dalam acara tersebut tidak boleh ada yang bicara apalagi salaman dengan kaisar. Hal ini karena aturan dalam pemberian penghargaan tersebut sangat ketat.
“Dari 118 peserta ada lima peserta internasional, satu saya dari Indonesia. Setelah Yang Mulia turun dari podium, beliau langsung menuju saya. Protokol di Jepang sangat ketat. kita tidak boleh bicara dan menyalami kaisar. Tapi, beliau menyalami duluan dan menyampaikan ‘Nice to see you again’. Beliau masih ingat dengan saya,” kata Basuki .
Tidak lupa lupa Basuki kemudian menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo kepada Naruhito. Kaisarpun menjawab dan menyampaikan salam kembali. “Setelah menyapa saya, beliau jalan terus (dan) enggak menyapa siapa-siapa lagi,” tambahnya,
Pada kesempatan tersebut Basuki mewakili Jokowi mengundang kaisar untuk menghadiri World Water Forum ke-10 yang akan diadakan di Bali pada 2024. Seperti diketahui Naruhito memiliki perhatian khusus terhadap isu air.
Menurut Basuki, sikap Kaisar Naruhito kepadanya menunjukkan bahwa hubungan Indonesia-Jepang sangat spesial. Apalagi Indonesia adalah negara pertama yang kaisar Naruhito berkunjung setelah naki tahta sebagai kaisar Jepang.
Basuki mendapatkan bintang jasa tersebut karena kontirbuninya dalam kerja sama kedua negara terutama dalam pembangunan infrastruktur dasar, termasuk jalan dan sungai. Pengetahuan dan pengalaman yang Basuka dalam proyek pengendalian erosi gunung berapi (Sabo) di Gunung Merapi, Yogyakarta, menjadi masukan dalam proyek Sabo di Pulau Sakurajima dan Gunung Unzen Fugen-dake di Jepang. Pemerintah Jepang menaganggap hal ini memberikan kontribusi besar bagi pengembangan pencegahan bencana gunung berapi, bukan hanya di Indonesia tetapi juga Jepang.
