HALO JAPIN. Pendudukan Jepang yang dimulai tahun 1942 membawa perubahan dalam dunia jurnalistik. Dengan propagandanya selama perang Asia Pasifik, Jepang membentuk beberapa lembaga propaganda atau Sendenbu. Salah satunya adalah Jawa Shinbunkai atau Perusahaan Surat Kabar Jawa.
Jawa Shinbunkai berdiri pada Desember 1942 yang berfungsi sebagai penerbitan surat kabar . Konon pengelolaan di percayakan kepada Asahi Shinbun. Namun dalam perjalanannya tidak hanya surat kabar yang terbit dibawah pengawasan badan, namun menjadi semacam perserikatan surat kabar.Pada tanggal 2 Februari 1943 mendirikan gabungan surat kabar di Jawa. Semua surat kabar yang dulunya berdiri sendiri sekarang berada dalam pengawasan dan pengaturan Jawa Shinbukai.
Pengawasannnya sangat ketat mulai dari isi, bentuk, jumlah ataupun wilayah peredarannya semua itu ditentukan oleh organisasi yang sudah terbuat Jepang. Selain itu didirikan juga badan sensor pres. Seluruh postingan tulisan yang dilansir baik di dalam pesan berita ataupun majalah, karya berupa cerita ataupun sajak wajib melewati badan sensor. Sehabis itu baru bisa dicetak serta tersebar bila telah disetujui oleh pegawai yang berwenang membagikan izin.
Ada beberapa media yang tergabung dalam Jawa Shibunkai diantaranya Sinar Matahari, majalah Djawa Baroe, Soeara Asia dan lain sebagainya. Untuk majalah Djawa Baroe adalah majalah dwi mingguan yang terbit tahun 1943-1945. Majalah ini isinya tenang kepemudaan dalam masa pendudukan Jepang di Jawa. Ada juga majalah Djawa Baroe. Majalah ini mulai terbit tanggal 1 Januari 1943 dan terbit terakhir tanggal 1 Agustus 1945. Majalah Djawa Baroe diterbitkan oleh Djawa Shinbunkai yang bekerja sama dengan harian Asia Raja.
Majalah Djawa Baroe yang dicetak menggunakan kertas luks ini pernah mengalami kenaikan harga. Jumlah tirasnya tinggi karena pembacanya tidak hanya untuk bangsa Indonesia, tetapi juga untuk bangsa Jepang. Dalam majalah ini juga ada aksara Jepang (Katakana) di setiap halamannya.
Di Surabaya, Jawa Shinbunkai menerbitkan harian Soeara Asia. Harian ini mempunyai oplaag yang sangat besar, bahkan melebihi Jakarta. Selain koran harian, di Surabaya juga terbit mingguan untuk tiap-tiap wilayah karesidenan, seperti Warta Surabaya Syu, Warta Madura Syu dan sebagainya.***