Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/kobacoid/public_html/halojapin.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Ohsumi, Satelit Pertama Untuk Tujuan Non Militer di Dunia - Halo Japin
Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Ohsumi, Satelit Pertama Untuk Tujuan Non Militer di Dunia

ohsumi
foto : wikipedia

HALO JAPIN. Ohsumi adalah satelit pertama yang diluncurkan pada tahun 1970. Osumi (atau Ohsumi) berasal dari nama sebuah provinsi yang terletak di selatan Jepang. Satelit ini juga dikenal sebagai satelit pertama untuk tujuan non militer di dunia.

Satelit ini diluncurkan pada tanggal 11 Februari 1970 di 04:25 UTC dengan roket Lambda 4S-5 dari Uchinoura Space Center oleh Institute of Space dan Ilmu Aeronautical, Universitas Tokyo, sekarang bagian dari Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).

Dengan peluncuran tersebut Jepang menjadi negara keempat yang berhasil mengorbitkan satelit setelah Uni Soviet, Amerika Serikat dan Prancis. Dalam artikel di UTokyo, nama satelit berasal dari Semenanjung Ohsumi, yang menjadi lokasi peluncuran.

Satelit Ohsumi mempunyai diameter terlebar 48 cm, dan berat 24 kg. Sedangkan panjangnya 1 meter,. Adapun jenis orbitnya berbentuk bulat panjang dengan periode orbit selama 145 menit. Satelit buatan Jepang ini juga mempunyai dengan dua antena tipe cambuk berilium-tembaga (polarisasi melingkar). Untuk catu daya, diusung baterai silver oxide-zinc berkapasitas 5 Ah.

Peluncuran satelit ini berjalan dengan sukses setelah melakukan pengujian selama 15 tahun. Mengangkasanya Ohsumi menjadi sejarah penting di dunia karena dikembangkan untuk tujuan non-militer, sebagai bagian dari penelitian akademis yang dilakukan oleh lembaga universitas.

Melansir laman resmi ISAS, sekitar dua setengah jam setelah peluncuran, sinyal radio dari Ohsumi diterima di Uchinoura untuk mengonfirmasi revolusi pertamanya di sekitar bumi. Tingkat sinyal radio berangsur-angsur turun dan keesokan harinya, 12 Februari 1970, selama revolusi ke-6, menjadi sangat redup.

Sinyal tidak lagi dapat dideteksi selama revolusi ke-7, dan diyakini bahwa Ohsumi hilang selama 14-15 jam setelah peluncuran yang kemungkinan disebabkan oleh pengurangan kapasitas daya yang cepat, dikarenakan suhu yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Ohsumi terus menerus mengitari bumi selama 33 tahun setelah dilepaskan ke orbit, dan masuk kembali ke atmosfer bumi pada 2 Agustus 2003. Kembalinya satelit ini, menandakan misi telah selesai. Satelit ini terus mengorbit bumi, dan pada 2 Agustus 2003 kembali memasuki atmosfer dan terbakar. Lokasi masuknya berada di sekitar 30,3 dejarat LU dan 25 derajat BT, di atas Afrika Utara, perbatasan antara Mesir dan Libya. (sumber laman kompas.com)***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *