HALO JAPIN. Di zaman Jepang film dijadikan sebagai alat propaganda perang. Satu-satunya perusahan film zaman pendudukan adalah Nippon Eigasha. Ada beberapa judul film yang dihasilkan perusahaan ini antara lain berjudul Berdjoang, Koeli hingga Romusha.
Nippon Eiga Sha atau Japan Film Company adalah sebuah perusahaan film besar Jepang yang didirikan pada tahun 1940. Perusahan yang disingkat Nichiei ini adalah awalnya bernama Nippon News Eigasha yang tujuan utamanya memproduksi newsreel Nippon News .
Pada tahun 1941, Nippon News Eigasha bergabung dengan bunka eiga (film budaya) dari perusahaan film Toho (Toho Bunka Eiga) dan Shochiku (Shochiku Bunka Eiga). Gabungan perusahaan itu yang menjadikannya berganti nama menjadi Nippon Eiga Sha. Pada tahun 1943, Nippon Eiga Sha mendirikan cabangnya di Hindia Belanda saat diduduki Jepang.
Disebutkan masa pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942, Jepang melakukan pengambilalihan aset kekuasaan Hindia Belanda oleh pihak Jepang salah satunya adalah ANIF atau Algemeene Nederlands Indiesche Film, perusahaan Belanda yang bergerak dalam dunia sinematografi. Dari aset-aset perusahaan ANIF, Jepang kemudian mendirikan sebuah perusahaan perfilman yang diberi nama Nippon Eiga Sha yang berada di bawah pengawasan Sendenbu pada April 1943. Film yang diproduksi Nippon Eiga Sha umumnya diajdikan alat propaganda politik Jepang sebagai pemersatu Asia.
Tenaga pribumi yang pertama bekerja dalam perusahaan itu yaitu Raden Mas Soetarto. Sosoknya memang dikenal sudah berpengalaman di bidang film dan diangkat sebagai juru kamera. Soetarto kemudian diangkat oleh Jepang sebagai wakil pimpinan perusahaan merangkap Ketua Karyawan Indonesia.
Pada tahun kembali pada 1943 mulai memproduksi film cerita. Namun itupun dalam jumlah yang sedikit. Pada waktu itu propaganda Jepang tidak cukup hanya pada slide seperti sebelum pemutaran film dimulai. Namun propaganda itu masuk film cerita seperti yang pada film Berdjoang. Film ini berkisah tentang Anang untuk mengikuti Heiho tentara bentukan Jepang di Indonesia. Ada juga film Romusha dan Koeli yang diproduksi pada tahun 1945. Film ini menceritakan tentang kuli pada zaman Belanda yang sangat teraniaya dan romusha yang menjadi lebih baik nasibnya. ( Dari berbagai sumber)