halojapin.com. Pada sajian makanan Jepang, shoyu atau kecap asin tidak dapat dipisahkan. Shoyu merupakan salah satu bumbu paling penting pada dalam masakan Jepang. Kecap asin ini termasuk bumbu serbaguna dan berfungsi sebagai saus di meja makan.
Shoyu dibuat dari kacang kedelai yang difermentasi, gandum, garam, dan air dan memiliki tekstur hitam halus. Bentuknya cair dengan warna cokelat tua. Rasanya gurih kedelai dengan aroma seperti kecap. Ada dua jenis shoyu yaitu encer dan yang pekat.
Kecap asin ini biasa dipakai untuk memasak masakan Jepang seperti sukiyaki, yakiniku. Selain itu dipakai juga sebagai saus perendam tetapi tidak lazim untuk saus pencelup. Shoyu dianggap sebagai bumbu yang kaya akan umami. Kecap asin ini banyak dijual dalam kemasan botol dan banyak dijual di pasar swalayan atau toko bahan makanan Jepang.
Kebanyakan shoyu mengandung alkohol.Namun saat ini ada beberapa produk shoyu yang halal dan dapat dinikmati oleh umat Islam.
Dalam perkembangannya shoyu menjadi berbagai rasa dan aroma tergantung dengan selera penduduk setempat dan juga hidangannya. Uniknya, semakin ke selatan pulau Kyushu, shoyu cenderung menjadi lebih manis.
Kebanyakan shoyu mengandung alkohol. Hal ini disebabkan adanya proses alami dari proses fermentasi yang memberikan aroma halus yang baik dan mencegah jamur. Selain itu, ada beberapa kasus dimana alkohol digunakan untuk bahan tambahan. Namun saat ini ada beberapa produk shoyu yang halal dan dapat dinikmati oleh umat Islam.
Shoyu sendiri memiliki beberapa jenis yaitu Jenis koikuchi, usukuchi, tamari, saishikomi, shiro. Shoyu Koikuchi adalah shoyu yang paling umum ditemukan baik di Jepang maupun di luar Jepang. Warna shoyu jenis ini lebih gelap dibandingkan jenis shoyu lainnya. Meski koikuchi adalah shoyu, namun banyak orang menganggapnya sebagai kecap manis karena rasanya yang cenderung manis dan kental.
Sedangkan shoyu jenis Usukuchi dikenal di Indonesia sebagai ‘kecap asin’-nya orang Jepang. Warnanya lebih terang bentuknya lebih cair. Selain itu rasanya asin. Sedangkan shoyu jenis Tamari cukup unik. Pembuarannya tidak menggunakan gandum. Ciri khas tamari adalah perubahan warna yang terjadi saat dipanaskan. Selain itu tamari memiliki rasa umami yang cukup kuat.
Adapun shoyu saishikomi lebih unik karena proses pembuatannya membutuhkan waktu lama. Hal ini dikarenan dalam proses pembuatan ada penambahan gandum/ beras berlangsung sebelum dan sesudah proses fermentasi. Alhasil rasa dari shoyu ini lebih tajam dibanding yang lainnya. Shoyu jenis ini hanya dibuat di prefektur Yamaguchi. Dan yang terakhir adalah shoyu shiro atau shoyu putih. Warnanya tidak gelap namun lebih mirip warna dashi yang putih atau kekuningan. Selain itu rasanya manis dibandingkan dengan jenis shoyu lainnya. ( Dari berbagai sumber)