Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/kobacoid/public_html/halojapin.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Rumah Ekor Kuning, Bangunan Peninggalan Penangkap Ikan Legendaris - Halo Japin
Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Rumah Ekor Kuning, Bangunan Peninggalan Penangkap Ikan Legendaris

Rumah ekor Kuning bangunan peninggalan nelayan legendaris ( Foto dok.ryouteihidaka.com)

Julukan Rumah Ekor Kuning tidak lepas dari nama Kameichi Hidaka (1845-1917), seorang pemimpin kelompok nelayan ikan ekor kuning di daerah tersebut.

halojapin.com. Sebuah bangunan di Nobeoka, Prefektur Miyazaki, ditetapkan menjadi kekayaan budaya penting oleh pemerintah Jepang. Bangunan berjuluk Rumah Ekor Kuning ini menjadi bangunan ke 11 yang sebagai peninggalan budaya benda Jepang. Julukan tersebut tidak lepas dari nama Kameichi Hidaka (1845-1917), seorang pemimpin kelompok nelayan ikan ekor kuning di daerah tersebut.

Hunian bergaya Jepang modern ini adalah milik keluarga Hikada. Pembangunannya sendiri mulai pada akhir abad 19. Pada era Taisho (1912-1926) melakukan perluasan terhadap bangunan ini . Sebelumnya pemerintah kota Noboeka sendiri menetapkannya sebagai kekayaan budaya benda pada tahun 2016 lalu.

Sosok Hikada masyhur sebagai penemu metode baru untuk menangkap ikan ekor kuning dengan jarng buatannya. Penghasilannya dari bisnis ikan ekor kuning inilah yang kemudian menjadikan dirinya kaya raya. Ia kemudian mulai membangun rumah ini tahun 1887.

Rumah Ekor Kuning yang Legendaris

“Rumah Ekor Kuning” menjadi bangunan ke 2 Prefektur Miyazaki yang menerima penghargaan tersebut hal ini terwujud setelah sebelumnya Dewan Urusan Kebudayaan pada bulan Juni merekomendasikan kediaman Hikada ini pada menteri kebudayaan untuk didaftarkan sebagai kekayaan budaya penting nasional. “Saya berharap ini akan menjadi batu loncatan besar bagi warga untuk merasa percaya diri dan bangga dengan kampung halaman kami,” kata Walikota Yoji Yomiyama seperti pada laman asahi.com.

Bangunannya sendiri terbuat dari kayu dengan dua lantai. Luasnya sekitar 543 meter persegi. Hunian ini memiliki total luas lantai sekitar 772 meter persegi. Rumah tersebut memiliki aula yang mampu menampung 20 tikar tatami. Pada bagian ruang belakang terdapat ruang dengan pemandangan laut dan pegunungan. Selain itu ada dapur terdapat kamado atau tungku masak besar.

Di sebelah bangunan terdapat sebuah pabrik pengasapan batu bata tempat ikan . Properti ini mencerminkan industri perikanan masa lalu di daerah tersebut. Saat ini, bangunan tersebut menjadi tempat tinggal keturunan Kameichi Hikada. Selain itu bangunan juga menjadi restoran tradisional Jepang ryotei. Bangunan ini berdiri di atas tanah reklamasi yang menjorok ke Teluk Akamizu di bagian selatan kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *