halojapin.com. Onigiri adalah salah satu makanan khas Jepang yang mendunia. Nasi kepal yang dibungkus nori atau rumput laut ini adalah makanan tradisional Jepang dengan bentuknya yang bulat, segi tiga hingga lonjong.
Onigiri dimakan dengan tangan, tidak memakai sumpit. Onigiri juga dijual di toko kelontong di Hong Kong, daratan Cina, Taiwan, dan Korea Selatan. Dalam bahasa Korea, makanan ini disebut “jumeok bap” atau samgak gimba yang secara harfiah dimaknai dengan nasi kepal atau nasi segi tiga rumput laut.
Onigiri jenis paling sederhana biasanya berisi daging ikan salmon panggang atau umeboshi yang berada di tengah-tengah nasi. Selain itu, onigiri ada yang dipanggang setelah sebelumnya dilumuri kecap asin atau miso
Di Jepang onigiri biasanya dibawa untuk bekal piknik maupun isian bento untuk dibawa ke sekolah. Sebutannya juga beragam sesuai dengan dialek dan kebiasaan daerah masing- masing. Ada yang menyebutnya dengan omeboshi maupun nigirimeshi.
Sebutan omebushi ini banyak dipakai di daerah Okinawa. Omebushi yang dimaknai dengan beras yang dikepal berbentuk segitiga merupakan simbolisasi kekuatan dewa. Sedangkan penyebutan Nigirimeshi bermakna meremas atau mengepal sesuatu dengan tangan. Artinya baik yang berbentuk bulat, segitiga, lonjong, atau apapun, selama pembuatannya dikepal dengan tangan maka disebut dengan Onigiri. Namun pada umumnya orang menyebut onigiri seperti di Tokyo dan Prefektur Kanagawa.
Ada beberapa versi yang menyebutkan asal usul onigiri ini. Seorang arkeolog pada tahun 1987 menemukan onigiri bermula dari periode Yayoi atau sekitar 2000 tahun lalu. Hal ini dibuktikan dengan temuan artefak fosil nasi yang terdapat bekas kepalan jari tangan,
Selain itu ada juga yang menyebut bahwa onigiri bermula di zaman Periode Heian (794-1185 M). Kala itu ada sebuah sajian yang beras lengket yang bentuknya seperti bulatan telur dengan nama Tonjiki. Makanan ini adalah makanan para pelayanan istana. Disebutkan dalam Pada buku harian Murasaki Shikibu Nikki dari Murasaki Shikibu pada abad ke-11 ditulis tentang orang memakan bola-bola nasi bahwa para bangsawan sering memberi upah makan para pekerjanya dengan nasi kepal ini.
Pada era Kamakura (1185-1333 M), nasi kepal dengan isian umeboshi atau buah plum kering seringkali menjadi bekal makan para Samurai. Kemudian di pertengahan zaman Edo tepatnya era Genroku (1688-1707), dengan adanya budidaya rumput laut lembaran-lembaran nori alias rumput laut kering dijadikan sebagai pembungkus onigiri.