Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/kobacoid/public_html/halojapin.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Edamame Camilan Jepang yang Sarat Gizi - Halo Japin
Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Edamame Camilan Jepang yang Sarat Gizi

Edamame ( foto wikipedia)

halojapin.com. Edamame adalah salah satu makanan favorit dan populer di Jepang. Makanan ini termasuk jenis camilan yang biasanya berbarengan dengan minus sake. Edamame biasanya direbus atau dikukus dan disajikan dengan garam.


Konon edamame adalah tumbuhan yang berasal dari Tiongkok. Tanaman ini kemudian dibudidayakan di berbagai negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea. Disebut 5.500 tahun yang lalu tanaman ini sudah ada. Menurut para peneliti di Washington State University, catatan tertulis pertama tentang edamame berasal dari Tiongkok, sekitar 200 SM. Jenis tumbukan kacang-kacangan ini digunakan sebagai obat. Diperkirakan orang Cina memperkenalkan edamame ke Jepang sebagai sayuran ini kemudian menjadi populer.


Kata “edamamé” pertama kali muncul di Jepang ketika santo Buddhis terkenal Nichiren Shônin menulis catatan terima kasih kepada umat paroki atas edamame yang dia tinggalkan di kuil. Di dalam: Nichiren Shonin Gosho Zenshu

Dalam sebuah tulisan disebutkan bahwa kebiasaan makan kedelai hijau segar tampaknya sudah dimulai pada pertengahan Periode Heian (794-1185). Catatan yang disimpan oleh naizenshi, departemen pangan istana Kekaisaran, mencatat pembelian ‘tandan kacang kedelai mentah (segar).

Tanaman kedelai diperkenalkan di Jepang pada periode Yayoi (200-250 SM). Kedelai fermentasi seperti miso, kecap dan natto berasal dari Dinasti Tang di Cina dan dibawa ke Jepang pada periode Yamato (300 -710) dan periode Nara (710-794) Tiga fermentasi kedelai itu akhirnya menjadi tulang punggung masakan tradisional Jepang.

Dilansir dari laman indonesia.go.id kebiasaan makan kedelai sayur dicatat oleh arsip kekaisaran pada periode Heian (794-1185) dan mulai menjadi komersial pada periode Edo (1603-1868) Pada masa itu disebut makanan cepat saji, karena mereka memegang batang edamame sambil berjalan.
Edamame adalah kedelai yang belum matang dan menghasilkan minyak “nabati” seperti tahu, kecap, tempe, dan segudang produk kuliner dan industri lainnya. Di Indonesia, kedelai edamame banyak ditanam di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Banyak manfaat bagi kesehatan ketika mengonsumsi edamane ini. Diantara manfaatnya adalah menjaga berat badan, meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan kadar kolesterol, menjaga kesehatan pencernaan, meredakan gejala menopouse, mengurangi risiko kanker hingga mencegah hipertensi dan penyakit jantung***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *