HALO JAPIN. Salah satu daya tarik dari prefektur Okinawa adalah kemeja Kariyushi. Kemeja ini mirip dengan kemeja Aloha yang dikenal sebagai pakaian santai dan informal. Pola pakaian kariyushi yang berwarna cerah dan dapat dilihat sebagai warisan keahlian pewarnaan tradisional khas Jepang. Pakaian Kariyushi diharapkan akan membawa pemakainya keberuntungan. Hal itu sesuai dengan kariyushi yang bisa dimaknai dengan keberuntungan yang mendekat.
Kemeja yang sering dipakai di musim panas ini pertama kalinya dipromosikan pada tahun 1970. Saat itu kariyushi diciptakan untuk tujuan promosi pariwisata Okinawa. Popularitas kemeja ini kemudian mendunia ketika tahun 2000 saat para pemimpin KTT G 8 ke 26 di Okinawa mengenakan kemeja kariyushi ini yang dipromosikan sebagai kampanye Cool Biz oleh Pemerintah Jepang
Dalam sejarahnya kemeja kariyushi awalnya dipakai oleh Asosiasi Pariwisata Okinawa dengan mana kaos Okinawa. Namun hal itu tidak berhasil dan menyisakan tumpukan barang dagangan. Kemeja ini mulai menjadi populer setelah para anggota asosiasi hotel memakainya. Akhirnya, banyak individu yang terkait dengan perdagangan turis seperti staf hotel, pelancong, dan pemandu wisata mulai menggunakannya.
Pada tahun 1990 Mensōre Okinawa Kenmin Undō Suishin Kyōgikai yaitu persatuan organisasi pariwisata Okinawa memberi nama Kariyushi yang bermakna “harmoni” atau “kebahagiaan” Disebutkan bahwa pada awalnya kaos hanya sebatas variasi dengan menggunakan motif seni tradisional seperti bingata atau yaeyami minsa . Kemeja Kariyushi dipengaruhi oleh kemeja Aloha yang umumnya dirancang dengan lengan pendek dan kerah terbuka. Kemeja ini memiliki kancing lengkap, dan ada yang kancingnya hanya sampai ke dada (pullover).
Kemeja Kariyushi biasanya memiliki saku dada kiri yang dijahit. Kemeja dipotong pendek sehingga bisa digantung dengan nyaman di luar celana. Pola pada kemeja menggunakan motif pemandangan khas Okinawa seperti pare, lemon hirami, dan perahu naga Okinawa. Harga kemeja dapat bervariasi dari versi yang lebih murah hingga versi yang mahal. Biasanya kalau yang mahal bahannya terbuat dari musa basjoo “pisang serat Jepang”, mirip dengan kain tapa Hawai.
Menurut Asosiasi Industri Jahit Pakaian Okinawa, jumlah kemeja dan gaun kariyushi yang diproduksi meningkat dari 44.000 pada tahun 1997 menjadi 490.000 pada tahun 2014. (Dari berbagai sumber)