Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/kobacoid/public_html/halojapin.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Budaya Kawaii Yang Imut dan Lucu - Halo Japin
Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Budaya  

Budaya Kawaii Yang Imut dan Lucu

Pernak pernik kawaii budaya Jepang lucu dan imut. Foto dok Steven Miller/flicr.com

Budaya kawaii juga dapat ditemukan dalam gaya berpakaian, tata rias, dan dekorasi ruangan.

halojapin.com. Sebuah pameran dilaksanakan Museum Seni Yokosuka di Yokosuka di Prefektur Kanagawa. Dengan dalam pameran ini Pameran “Pelopor Desain Karakter: Dunia Hijikata Shigemi” menampilkan gambar asli yang langka oleh Shigemi Hijikata (1915-86), yang dikenal sebagai salah satu pelopor budaya kawaii.


Desainer grafis yang lahir di Prefektur Hyogo memang dikenal dengan karya dengan berbagai karakter menggemaskan seperti anak babi, beruang putih berbulu, tikus, gajah, dan banyak lagi. Karya terkenal pertama Hijikata adalah “Boo Foo Woo”, yang ditayangkan dari tahun 1960 hingga 1967 sebagai bagian dari “Okaasan to Issho”

Lalu apa budaya kawaii itu sehingga menjadi terkenal di dunia? “Budaya kawaii” adalah istilah dalam bahasa Jepang yang merujuk pada budaya populer yang mengedepankan karakteristik lucu, imut, dan menggemaskan. Istilah “kawaii” sendiri berarti “imut” atau “lucu” dalam bahasa Jepang.


Selain itu kawaii sangat populer di Jepang dan telah menyebar ke seluruh dunia melalui media populer seperti anime, manga, game, dan fashion. Beberapa contoh kawaii yang populer adalah karakter Hello Kitty, Pikachu dari Pokemon, dan Doraemon.

Budaya kawaii juga dapat ditemukan dalam gaya berpakaian, tata rias, dan dekorasi ruangan. Beberapa orang menganggap budaya kawaii sebagai bentuk pelarian dari kehidupan yang sulit dan serius, sementara yang lain menganggapnya sebagai cara untuk mengekspresikan kreativitas dan individualitas mereka.

Namun, ada juga kritik terhadap budaya kawaii, yang menyatakan bahwa mengagungkan hal-hal imut dan lucu dapat menjadi bentuk infantilisasi masyarakat dan menghalangi kemajuan gender dan sosial di Jepang.

Definisi kawaii pada penampilan adalah sesuatu yang lucu, imut, dan memiliki warna-warna yang lembut dan cerah.

Orang Jepang khususnya anak muda senang bergaya kawaii. Tak salah kemudian muncul fenomena baru kawaii bunka. Kawaii bunka atau sering dikenal sebagai cute culture atau budaya imut. Definisi kawaii pada penampilan adalah sesuatu yang lucu, imut, dan memiliki warna-warna yang lembut dan cerah.

Tidak hanya itu, kawaii memiliki nuansa yang dapat membuat orangorang merasa senang dan bahagia ketika memiliki sesuatu yang mereka sebut kawaii tersebut. Selain itu budaya kawaii bunka merambah hampir ke seluruh aspek kehidupan fashion hingga logo perusahaan

Sebenarnya istilah kawaii ternyata sudah ada sejak jaman Jepang kuno. Yakni periode Heian pada abad ke-11 lewat novel “Genji Monogatari” karya Murasaki Shikibu. Kata kawaii sebenarnya berasal dari kata “kawayushi” yang berarti ringkih, Patut dikasihani atau ketidakberdayaan. Penggunaan kata ini masih dipakai hingga memasuki tahun 1912-1926 yang juga bisa berarti orang-orang yang caper, memalukan,atau pemberontak.

Setelah itu kebudayaan kawaii semakin sering dipakai di Jepang saat mereka kalah pada perang dunia II. Kata kawaii kembali populer saat Rune Naito membuat ilustrasi gadis dan mempopulerkan kembali kata kawaii dengan karyanya.

Awal munculnya karya Rune masih di anggap aneh oleh sebagian masyarakat Jepang, Tetapi lama kelamaan bisa diterima dan sampai saat ini digunakan untuk penyebutan sesuatu yang imut dan penyebutan untuk seseorang yang berpenampilan lucu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *