HALO JAPIN. Ada sejumlah kuliner dan rempah–rempah Indonesia yang diperkenalkan oleh KBRI Tokyo dalam kegiatan yang bertema “Taste of Indonesia: Unagi Kabayaki and Nasi Goreng”. Kegiatan yang berlangsung di kawasan Pasar Ikan Tsukiji, Tokyo, Sabtu (2/7/2022) mendapatkan sambutan meriah dari para pencinta kuliner setempat.
Promosi kuliner dan rempah Indonesia ini bertepatan dengan Hari Unagi Nasional di Jepang. Even ini tidak hanya dihadiri pencinta kuliner tetapi juga para pelaku usaha perikanan di Jepang. Seperti diketahui bahwa masyarakat Jepang mengkonsumsi banyak unik ketika musim panas tiba.
“Kami ingin produk unagi dari Indonesia lebih dikenal dan digemari oleh konsumen di Jepang. Kali ini unagi kita padukan dengan nasi goreng Indonesia, rupanya warga Jepang menyukainya,” kata Heri Akhmadi, Duta Besar Indonesia untuk Jepang dalam keterangannya.
Heri menjelaskan bahwa acara promosi ini merupakan upaya memperkuat ekspor produk perikanan dan rempah-rempah Indonesia ke Jepang. Melalui acara itu, KBRI Tokyo juga mempromosikan program “Spice-up the World” untuk memperkenalkan rempah-rempah Indonesia kepada masyarakat dunia.
“Promosi harus terus dilakukan walaupun di tengah pandemi, bahkan ditambah unsur edukasi, karena trade, tourism dan investment merupakan elemen yang terkait erat satu sama lainnya,” katanya, menambahkan.
Sementara Ketua Asosiasi Pedagang Tsukiji Kitada-san menyambut baik kolaborasi promosi ini. ”Kami ingin upaya-upaya seperti ini dapat dilanjutkan karena akan menguntungkan kedua belah pihak, baik Indonesia maupun Jepang, khususnya kami di pasar Tsukiji,” ujarnya.
Selain melakukan promosi produk Indonesia seperti unagi, rempah-rempah, kerupuk dan produk minuman kemasan Indonesia, juga promosi beberapa destinasi wisata prioritas Indonesia dan kesenian Indonesia.
Di masa pandemi, KBRI Tokyo dan pihak-pihak terkait seperti ITPC Osaka, IIPC Tokyo, Bank Indonesia Tokyo, BNI Tokyo, Garuda Indonesia dan Pertamina terus melakukan kegiatan promosi terpadu untuk sektor perdagangan, investasi maupun pariwisata.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan diolah oleh KBRI Tokyo, pada 2021 ekspor produk unagi Indonesia ke Jepang mencapai 0,96 juta dolar AS (Rp14,40 miliar) dan ekspor produk rempah-rempah mencapai 17,87 juta dolar AS (Rp268,13 miliar).
Sekedar unagi merupakan makanan khas Jepang yang kerap dianggap sama dengan belut. Padahal unagi dan belut sangat berbeda. Unagi adalah sidat air tawar yang berlemak dan memiliki tubuh memanjang. Hal ini berbeda dengan belut yang terasa gurih. Cita rasa unagi pun cenderung manis dengan aromanya pun tidak amis. Tekstur berpori unagi membuat makanan ini terasa lembut dan kenyal karena dagingnya mampu menyerap saus. ***