Ulama asal Syekh Ahmad Maeno adalah murid dari Syekh Romadlan Al Buthi (ulama Suriah),
halojapin.com Syekh Ahmad Maeno ulama asal Jepang melakukan kunjungan di Masjid Nusantara yang terletak di Akhibara,Tokyo. Dalam silaturahmi dengan umat Islam Indonesia di Jepang Syekh Maeno berdiskusi tentang dakwah dan bagaimana menjalankan agama Islam di Jepang.
Dalam kegiatan keagamaan yang diadakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang pada hari Minggu (2/4), Syekh Maeno menyampaikan pentingnya memperbaharui pola pikir dalam menghadapi tantangan sebagai umat Islam.
“Mari kita memperbaharui pola pikir kita, menganggap apa yang harus kita jalani sebagai tantangan, sebagai bentuk rasa syukur kita atas apa yang telah Allah berikan kepada kita”, kata Syekh Maeno.
Lulusan Universitas Damaskus itu menilai kata dan pola pikir menjadi kekuatan dalam menjalankan Islam.
Dalam kesempatan tersebut Syekh Maeno juga memberikan tips menghadapi kesulitan dan mencari pertolongan sesuai dengan Al-Quran, yaitu meminta pertolongan Allah dengan bersabar dan salat.
“Mari kita memperbaharui pola pikir kita, menganggap apa yang harus kita jalani sebagai tantangan, sebagai bentuk rasa syukur kita atas apa yang telah Allah berikan kepada kita”
“Bersabar dan salat, bukanlah hal yang mudah, jika kita tidak memiliki kekhusyukan dan dekat dengan Allah, maka melalui Ramadhan ini, dapat menjadikan momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah”, tambah Syekh Maeno yang mantap mengucapkan syahadat saat berusia 18 tahun itu.
Acara yang diselenggarakan secara hybrid Direktur Asosiasi Muslim Jepang ini mengajak jemaah berdiskusi secara langsung tentang hal-hal yang menjadi kesulitan menjalankan Islam di Jepang. Diskusi berlangsung dalam empat bahasa, yakni Inggris, Jepang, Arab, dan Bahasa Indonesia.
Sementara itu Ketua PCINU Jepang Achmad Gazali menyebutkan jemaah masjid dan PCINU Jepang sangat bersyukur bisa bersilaturahmi dengan ulama besar asli Jepang itu. “Kami sangat senang terlebih setelah kami mengetahui bahwa Syekh Ahmad Maeno adalah murid dari Syekh Romadlan Al Buthi (ulama Suriah), dan beliau sudah berhasil menerjemahkan kitab Bidayatul Hidayah, kitab yang biasa dipelajari di pesantren Indonesia, ke dalam Bahasa Jepang”, ucap Gazali.