Jumlah korban juga masih terus naik hingga mencapai 222 orang tewas. Gempa yang mengguncang Semenanjung Noto dan sekitarnya itu menyapu lahan di tiga kota.
HALOJAPIN.COM. Gempa dahsyat dan tsunami yang mengguncang Jepang pada tahun baru lalu ternyata merusak 190 hektar lahan. Jumlah korban juga masih terus naik hingga mencapai 222 orang tewas. Gempa yang mengguncang Semenanjung Noto dan sekitarnya itu menyapu lahan di tiga kota.
Tsunami menyebabkan sebagian besar kerusakan di bagian timur laut semenanjung, termasuk Suzu dan Noto di pesisir Laut Jepang. Menurut data pemerintah pusat menghancurkan rumah-rumah dan fasilitas pelabuhan. Sedangkan tingkat kerusakan sepenuhnya belum dapat diperkirakan. Kerusakan seluas 190 hektar tersebut termasuk kota yang berada pada pesisir Shika .
Luasnya genangan terlihat dari data yang helikopter Kementerian Pertanahan dan pemerintah prefektur. Selain itu juga dari informasi peta dari Otoritas Informasi Geospasial negara tersebut. Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan bahwa pemecah gelombang rusak pada tujuh pantai yang terdampak gelombang tsunami. Sementara pemerintah Wajima mengatakan akan mengevakuasi siswa sekolah menengah pertama di Ishikawa ke fasilitas Hakusan pada Rabu.
Informasi terkini menyebutkan badan cuaca Jepang JMA mengatakan memprediksi ada angin kencang di daerah yang terdampak bencana. Prakiraan tersebut berdasarkan adanya pola tekanan musim dingin yang semakin kuat hingga membawa angin kencang dan salju lebat.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) pada Minggu (14/1) menyebut akibat sistem tekanan rendah dengan sebuah perenggan. Hal inilah yang kemudian akan memunculkan angin yang sangat kencang dan laut yang ganas. Perkiraan akan terlihat di bagian utara dan timur Jepang mulai Minggu malam waktu setempat dan berlanjut hingga Selasa (16/1) ini.
Menurut JMA salju lebat akan melanda bagian utara dan timur Jepang, terutama daerah-daerah yang menghadap Laut Jepang. Untuk itu JMA memperingatkan bahwa bangunan-bangunan yang rusak akibat gempa dapat runtuh akibat beban salju yang menumpuk. Pemerintah juga meminta warga untuk waspada segala bentuk ketidaknormalan pada struktur bangunan tempat tinggal.