Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/kobacoid/public_html/halojapin.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Taro Kono Berharap Jepang Akhiri Pembatasan Ketat Maret Mendatang - Halo Japin
Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Taro Kono Berharap Jepang Akhiri Pembatasan Ketat Maret Mendatang

HALO JAPIN. Pejabat Partai Liberal Demokrat, Taro Kono berharap Jepang akan mengakhiri pembatasan pada Maret mendatang. Dengan penutupan perbatasan selama hampir dua tahun, kehidupan mahasiswa, peneliti dan pekerja menjadi terganggu. Hal ini mendorong para pebisnis di Jepang memperingatkan tentang kemungkinan dampak ekonomi, terutama di tengah pasar tenaga kerja.


Saat ini Jepang adalah salah satu negara G7 yang paling ketat memberlakukan aturan COVID-19. Tercatat pada tahun lalu sempat dilonggarkan dan disambut positif oleh masyarakat. Namun berubah setelah varian omicron muncul akhir November 2021.

“Mari kita berharap karantina akan dicabut per 1 Maret 2022. Ini mungkin bisa terjadi, mungkin juga tidak terwujud, namun yang terpenting kita siap-siap. Saya kira dengan omicron ini, akhir Maret sudah mereda dan mudah-mudahan kita bisa menggenjot ekonomi,” imbuhnya.

Sosok yang sering disebut-sebut sebagai perdana menteri Jepang masa depan mengatakan bahwa dirinya setuju dengan prinsip-prinsip di balik kebijakan perbatasan ketika dimulai, tetapi menganggap eksekusi itu cacat. “Mengapa kita harus mendiskriminasi orang asing? Omicron tidak tahu apakah (seseorang) itu orang Jepang atau Amerika atau Iran,” tambahnya.

Sementara itu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memperkirakan pembatasan di Jepang akan diberlakukan hingga akhir Februari 2022. Hampir 80 persen populasi Jepang sudah suntik vaksin virus corona, namun baru 4 persen yang mendapat suntik vaksin booster.

Kono juga mengkritik program booster Jepang yang tertinggal dalam menghadapi omicron yang menyebar dengan cepat, yang mendorong infeksi nasional menjadi lebih dari 90.000 pada hari Rabu, mengatakan bahwa lebih banyak kontrol untuk pemerintah daerah adalah kuncinya.

Disebutkan pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang keadaan darurat di Tokyo dan daerah lainnya. Langkah-langkah diambil antara laun pembatasan jam kerja restoran dan bar, dan permintaan untuk menahan diri dari perjalanan yang tidak penting antar prefektur.

Selain Tokyo, perpanjangan sedang dipertimbangkan untuk Saitama, Chiba dan Kanagawa, yang berbatasan dengan ibu kota, serta Gunma, Niigata, Gifu, Aichi, Mie, Kagawa, Nagasaki, Kumamoto dan Miyazaki. (dari berbagai sumber) ***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *