Kegiatan pesantren kilat ini bertujuan untuk menambah wawasan keagamaan, bukan hanya untuk Muslim melainkan juga non-Muslim.
halojapin.com. Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) menggelar pesantren kilat di bulan suci Ramadhan 2023 ini. Hal ini menandai dilangsungkannya kembali pesantren kilat setelah 2 tahun terhenti akibat pandemi COVID 19. Kegiatan ini diikuti mulai dari siswa TK, SD, SMP hingga SMA.
Menurut Kepala Sekolah SRIT Ari Driyaningsih di Tokyo, Jumat mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan keagamaan, bukan hanya untuk Muslim melainkan juga non-Muslim. Lebih lanjut, Ari menambahkan bahwa saat siswa-siswi yang beragama Islam mengikuti pesantren kilat, siswa-siswi pemeluk agama Kristen, Katolik, Hindu dan Budha juga mendapatkan pelajaran tambahan tentang agama masing-masing. “Sayang sekali ‘kan Ramadhan jika kita tidak melaksanakan kegiatan keagamaan. Walaupun sebentar, kita berusaha memberikan ilmu yang lebih tentang Islam dan non-Islam,” ujarnya.
Adapun materi yang diajarkan antara lain tentang shalat, puasa dan zakat karena tiga yang terangkum dalam rukun Islam itu merupakan hal fundamental yang harus dipahami dan dilaksanakan. “Karena keterbatasan waktu, kami fokuskan materi shalat, zakat dan puasa karena itu materi yang pokok, apalagi shalat karena itu tiang agama, jadi harus tahu betul,” tambahnya
“Sayang sekali ‘kan Ramadhan jika kita tidak melaksanakan kegiatan keagamaan. Walaupun sebentar, kita berusaha memberikan ilmu yang lebih tentang Islam dan non-Islam.”
Setiap sesi pesantren kilat di tiap jenjangnya berdurasi 60 menit. Kegiatan ini diadakan selama dua hari masing-masing jenjang mulai 24 hingga 30 Maret 2023. Di hari kedua juga diadakan buka bersama dengan menggelar pengajian sebelumnya pada pukul 16.00 waktu setempat.
Materi yang diberikan pun disesuaikan dengan jenjang pendidikan, yakni materi tentang puasa akan disesuaikan bagi siswa SMA dengan siswa SD. Pengisi kegiatan keagamaan ini melibat pengajar antara lain dari yaitu guru-guru SRIT, ustaz dari Masjid Indonesia Tokyo (MIT) serta peserta pengabdian pada masyarakat dari IDN Boarding School.
Ari mengatakan kegiatan pesantren kilat disambut antusias, terutama oleh para orang tua karena pelajaran tambahan tentang agama yang memang dibutuhkan, terutama di negara minoritas Muslim. “Orang tua tentu kalau masalah agama itu sangat mendukung,” ujarnya.
Karena itu pula, dia mengatakan program serupa akan dilaksanakan dan dikembangkan lagi pada Ramadhan tahun depan. “Insya Allah menjadi program rutin kami. Biasanya setelah kegiatan ada evaluasi mana yang mungkin belum sesuai harapan, kami perbaiki di tahun yang akan datang,” kata Ari.