HALO JAPIN. Sekelompok ilmuwan Jepang melakukan terobosan dalam teknologi robot. Salah satunya adalah membuat kulit buatan untuk robot yang dibiakkan dari sel-sel hidup. Untuk tahap awal mereka melakukan percobaan pada jari-jari robot.
Menurut ilmuwan yang dipimpin oleh Shoji Takeuchi, yang juga seorang profesor di bidang teknik mesin Universitas Tokyo mengatakan bahwa kulit bisa diregenerasi jika rusak. Kenyataan ini yang memungkinkan pengembangan robot yang memiliki tekstur kulit yang mirip dengan manusia.
Dalam percobaan tersebut, jari robot ini berdiameter sekitar 1 sentimeter dan panjangnya sekitar 5 sentimeter dibalut dengan kulit buatan. Permukaannya ditutupi dengan sel-sel yang dibiakkan dari kulit manusia. Para percobaan itu para ilmuwan merancang metode kultur untuk menghasilkan dua bagian berbeda yang membentuk kulit yaitu epidermis untuk permukaan dan dermis di bawahnya.
Sel-sel dan robot dalam bentuk jari manusia dibiakkan bersama dalam wadah khusus, menghasilkan pembentukan kulit yang setara dengan ketebalan sekitar 1,5 milimeter di sekitar jari robot. Para peneliti mengatakan kulit yang dikembangkan itu memiliki fungsi menolak air dan dapat tahan menghadapi peregangan berulang dan kontraksi sendi jari.
Para peneliti mengatakan kulit yang dikultur di laboratorium juga memiliki kemampuan penyembuhan diri. Mereka mengkonfirmasi bahwa luka pada kulit yang setara diperbaiki dengan meletakkan lembaran kolagen pada luka selama tujuh hari. Namun, mereka mencatat bahwa kulit yang hidup tidak dapat bertahan lama di luar larutan kulturnya.
Pencapaian terbaru kelompok riset Jepang ini dipandang sebagai teknologi robotik yang penting untuk masa depan. Profesor Takeuchi mengatakan bahwa dia ingin mencari cara untuk menerapkan fungsi canggih makhluk hidup ke robot, sambil mengatasi masalah etika.
Para ilmuwan Jepang ingin orang merasa nyaman berinteraksi dengan humanoid, terutama di industri perawatan kesehatan dan jasa. Mereka menyadari bahwa penampilan seperti manusia merupakan faktor penting untuk membuat robot lebih mudah didekati dan dihubungkan.
Untuk mencapai tahap itu, para ahli harus bisa menggabungkan folikel rambut, kuku, dan kelenjar keringat untuk lebih menyempurnakan detail kulit.Hal tersebut disebabkan karena kulit buatan ini tidak memiliki pembuluh darah untuk memasok nutrisi. “Kami ingin meningkatkannya dengan menambahkan saraf dan pembuluh darah di masa depan,” kata Takeuchi.
Sementara itu menurut Prof. Hiroshi Ishiguro dari Universitas Osaka, seorang spesialis robotika menyebutkan bahwa proyek tersebut adalah proyek yang berani,”. “Ini adalah langkah penting untuk membangun robot yang terlihat dan terasa seperti manusia. Mungkin bahkan dapat memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh karet silikon dan bahan lain yang telah diterapkan dalam proyek semacam itu,” katanya. (Dari berbagai sumber)