HALO JAPIN. Sebuah game unik bernama seisochu diluncurkan oleh seorang mahasiswa Jepang. Ia telah menciptakan permainan yang mengubah pekerjaan memungut sampah di jalanan menjadi kompetisi tim yang menyenangkan.
Adalah Yuto Kitamura yang membuat game ini. Game yang diberi nama Seisochu ini para peserta akan diberi point berdasarkan berat sampah dan jenis sampah yang dikumpulkan. Permainan ini mirip seperti permaina memburu harta karun. Dalam game tersebut, para peserta memungut sampah dan juga mencoba menyelesaikan “misi” yang dikirimkan ke smartphone mereka.
Nantinya Seorang “pemburu” akan muncul dan mengambil sampah yang telah mereka kumpulkan. Disinilah peserta bersaing untuk mendapatkan poin
Kitamura menamai game tersebut Seisochu setelah terinspirasi oleh “Run for Money: Tosochu,” sebuah acara variety TV populer di mana selebriti melarikan diri dari pemburu dengan hadiah yang dipertaruhkan.
Permainan berburu sampah ini telah terbukti populer. Saat ini ada sekitar 1.000 orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, telah berpartisipasi dalam permainan. Beberapa kota telah menyelenggarakan permainan ini seperti Nagano, Shibuya, dan lokasi lainnya. Dijadwalkan permainan Seisochu juga akan dimainkan di Itabashi Ward Tokyo dan Kofu di Jepang tengah.
“Saya berharap ini akan memberikan kesempatan untuk belajar tentang masalah lingkungan sambil bersenang-senang,” kata Kitamura, yang sekarang juga bekerja untuk Gab Inc., sebuah perusahaan ventura Tokyo yang menangani berbagai masalah sosial seperti di lansir dari laman japantoday.com.
Ide permainan ini berawal dari ketertarikan Kitamura pada masalah lingkungan tumbuh setelah dia melihat laporan TV tentang polusi plastik laut. Saat itu dirinya masih menjadi siswa sekolah menengah tahun kedua di Prefektur Nagano. Tak lama kemudian, dia menemukan gambar di internet tentang sampah yang berserakan di pantai di Enoshima di Prefektur Kanagawa, dekat Tokyo, yang telah dia kenal sejak kecil.
“Saya mendengar bahwa negara-negara di Asia Tenggara dan India adalah salah satu sumber utama sampah laut. Saya ingin mematikan keran di sumbernya dan kami berharap suatu hari nanti bisa mendunia,” kata Kitamura.
Terkejut dengan gambar pantai yang dipenuhi sampah, Kitamura kemudian mulai memungut sampah sendiri. Hal itu dilakukannya selama tiga tahun. Meskipun dia menikmati membersihkan sampah namun Kitamura mulai merasa tidak nyaman dengan pujian yang dia terima. Berangkat dari situ ide permainan ini muncul dimana memungut sampah yang dapat melibatkan banyak orang dan mengubah seluruh kota menjadi area permainan. ( sumber : japantoday.com).***