Solat ied di masjid Indonesia Tokyo diadakan lebih dari tiga gelombang karena antusiasme warga negara Indonesia dan umat Islam
halojapin.com. Ribuan warga negara Indonesia melaksanakan solat Ied di berbagai tempat di Jepang. Masjid Indonesia Tokyo mencatat setidaknya 3.000 orang yang melakukan solat Ied pada pada hari Sabtu (22/4) kemarin.
Solat Idul Fitri di masjid Kedubes Tokyo ini hanya menggelar 3 gelombang. Namun Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) menambahnya karena animo masyarakat yang tinggi. “Terima kasih kerja sama dari KBRI juga karena bagaimanapun menangani jamaah yang jumlahnya lebih dari. 3.000 orang. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Tentunya kita butuh sinergi bersama,” kata Ketua KMII Muhammad Aziz.
Para Jamaah yang memadati halaman rela mengantre memasuki ruangan shalat. Sebelum memasuki tempat shalat, jamaah harus menunjukkan QR Code sebagai bukti registrasi. Pihak panitia telah membuka pendaftaran seminggu sebelumnya.
Pagi hari jamaah berduyun-duyun menuju masjid yang berada di kawasan Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) itu. Sebagian besar datang, baik dari stasiun maupun dari halte bus di Meguro, Tokyo. Hingga pukul 11.00 waktu setempat (09.00 WIB), jamaah masih berdatangan untuk mengikuti shalat Idul Fitri yang terdiri dari empat gelombang.
Sejumlah Warga Asing Ikut Solat Ied
Salah satu jamaah dari Prefektur Saitama, Melia, mengatakan ia memilih untuk melakukan shalat Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo. Alasannya karena mudah diakses. “Kenapa di sini karena lebih mudah aksesnya. Sudah beberapa kali juga ke sini kalau ke tempat lain agak sulit aksesnya dari rumah,” katanya. Ia mengaku senang karena suasananya ramai pada shalat Idul Fitri ini setelah pandemi COVID-19.
Namun tidak hanya warga Indonesia saja yang ikut solat Idul Fitri di masjid yang berdiri sejak tahun 1999 ini. Beberapa muslim dari berbagai negara juga tampak ikut shalat Idul Fitri. Mas’oud Hamed asal Nigeria adalah satu di antara jamaah yang memilih masjid tersebut karena dekat dengan kediamannya.b
“Meskipun di negara saya Ramadhan berakhir pada Jumat dan Arab Saudi juga Jumat, saya memilih untuk merayakannya Sabtu karena mengikuti ketentuan di sini,” ujarnya.