Untuk itu pemagang harus menghindari perbuatan yang tidak sesuai dengan norma-norma bangsa Indonesia.
halojapin.com. Peserta magang yang ada di Jepang dituntut untuk selalu menjaga nama baik bangsa, keluarga, negara dan almamater. Untuk itu pemagang harus menghindari perbuatan yang tidak sesuai dengan norma-norma bangsa Indonesia.
Hal tersebut ikatakan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada peserta magang saat mengunjungi perusahaan industri di Nagoya, Jepang. Menurutnya para peserta magang adalah duta bangsa Indonesia dan wajib menjaga nama baik bangsa Indonesia.
“Tunjukkanlah bahwa bangsa kita adalah bangsa yang memiliki budi pekerti luhur yang dapat menghormati bangsa lain. Selain itu tunjukkanlah bahwa saudara sekalian adalah pemuda Indonesia yang memiliki komitmen untuk belajar dan tidak kalah dari peserta dari negara lain,” katanya.
Ia kemudian mengatakan bahwa para peserta pemagangan mematuhi segala bentuk aturan yang berlaku di Jepang. “Segala bentuk pelanggaran tentunya akan membawa konsekuensi yang kurang baik terhadap kalian sendiri. Pada akhirnya akan dapat mengakibatkan kerugian bagi kalian dan perusahaan,” katanya.
Pesan Untuk Peserta Magang
Selain itu, ia meminta para peserta pemagangan untuk mempergunakan kesempatan selama di Jepang dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan cara meningkatkan kompetensi, etos kerja, dan pengalaman untuk bekal dalam mewujudkan cita-cita kalian nanti. “Oleh karena itu hindarilah kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat dan merugikan. Sebab hal ini hanya akan membuang-buang waktu yang sangat berharga dengan sia-sia,” katanya.
Kemudian Idajuga meminta para peserta pemagangan agar tidak tergoda oleh bujuk rayu dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang menjanjikan akan memberikan pendapatan yang jauh lebih tinggi, yang apabila diikuti kalian akan lari dari program ini.
Menurutnya, apabila ini terjadi, para peserta pemagangan akan menjadi pendatang ilegal, dan akan kehilangan seluruh hak perlindungan yang tersedia sebagai peserta pemagangan resmi. Akibatnya, para peserta akan hidup di Jepang dengan penuh kekhawatiran dan di kejar-kejar oleh pihak imigrasi dan kepolisian yang menjadi hidup tidak tenang.
Ida juga meminta para peserta agar berhemat dalam pengeluaran, rajin menabung, dan tidak konsumtif. Para peserta harus mulai memikirkan untuk bekal nanti setelah kembali di Indonesia. Tidak lupa, ia mengingatkan agar senantiasa menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama para peserta untuk melaksanakan program pemagangan mencapai sukses dengan baik.
“Saya sangat berharap di kemudian hari di antara kalian akan muncul wirausahawan baru yang dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi sesama angkatan kerja yang masih mencari pekerjaan,” kata Ida Fauziyah.