halojapin.com. Bisnis wisata luar angkasa sudah melanda Jepang. Sebuah perusahaan star up di Sapporo meluncurkan paket wisata luar angkasa dengan naik balon sejauh 25 kilometer ke stratosfer. Penumpang yang berminat dapat melakukan perjalanan tanpa pelatihan khusus karena masih ada gravitasi pada ketinggian tersebut.
Perusahaan Iwaya Giken yang mengoperasikan wisata tersebut menyebutkan bahwa biaya perjalanan dimulai sekitar 24 juta yen ($178.100) per orang. “Di masa mendatang, kami akan dapat menurunkan harga hingga kisaran antara 1 juta yen dan 2 juta yen,” kata Presiden perusahaan Keisuke Iwaya, 36 seperti dilansir laman asahi.com.
Penumpang dapat dengan mudah melakukan perjalanan tanpa pelatihan khusus karena masih ada gravitasi di ketinggian tersebut. Pihaknya berharap para wisatawan dapat memanfaatkan layanan tersebut paling cepat akhir tahun.
Balon tersebut mempunyai ukuran tinggi 41 meter dan memiliki kabin dua tempat duduk berbentuk bola dengan diameter 1,5 meter. Kabinnya dirancang khusus agar tidak terpengaruh oleh perubahan suhu dan tekanan udara. Selain itu dilengkapi dengan peralatan pendukung yang dapat diubah menjadi parasut jika terjadi keadaan darurat.
Disebutkan perusahaan ini telah melakukan lebih coba 300 penerbangan dengan titik tertinggi yang dicapai balon adalah sekitar 40 km ke langit.
Perusahaan tersebut mengembangkan semuanya secara internal untuk memastikan keamanan, termasuk perangkat komunikasinya. Disebutkan balon akan dapat mengangkut lima penumpang dan seorang pilot untuk penerbangan gelombang pertama pada akhir tahun ini. Untuk peluncuran pertama direncanakan akan berlangsung di Hokkaido.
Disebutkan perusahaan ini telah melakukan lebih coba 300 penerbangan dengan titik tertinggi yang dicapai balon adalah sekitar 40 km ke langit. JTB Corp. yang dikenal sebagai agen perjalanan besar, sedang mengatur tur dan akan memutuskan kapan siap menjual paket setelah meninjau data dari eksperimen dan kinerja uji terbang.
Space Perspective startup AS juga berencana meluncurkan bisnis tur balon serupa. Penerbangan pertama dijadwalkan untuk paruh kedua tahun 2024. Dalam sebuah perjalanan, sebuah balon akan naik selama dua jam, memungkinkan penumpangnya menikmati pemandangan selama satu jam sebelum mendarat kembali di lautan.