HALO JAPIN. Kedutaan Besar Reublik Indonesia (KBRI) untuk Jepang menggelar atraksi pencak silat di Balai Indonesia Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) pada hari Minggu. Acara tersebut dalam rangka silaturahmi antar perguruan tinggi silat Indonesia yang ada di Jepang.
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, pencak silat dapat menjadi sarana efektif dalam mempromosikan seni budaya Indonesia di negara tersebut. “Tahun depan hubungan Indonesia dan Jepang akan menginjak 65 tahun, pencak silat bisa menjadi salah satu program unggulan promosi seni budaya sebagai salah satu rangkaian perayaannya,” kata Heri, seperti dikutip dalam keterangan Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo, Selasa.
Selain itu Heri juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan diselenggarakan pertandingan antar perguruan silat Indonesia yang ada di Jepang. “Jaga persahabatan di antara seluruh perguruan-perguruan pencak silat Indonesia di Jepang. Teman-teman semua adalah duta seni Indonesia di Jepang, maka selalulah bawa nama baik Indonesia,” ujarnya.
Dalam acara yang diselenggarakan KBRI Tokyo bekerja sama dengan komunitas masyarakat Indonesia di Jepang ang diikuti oleh 10 perguruan pencak silat yang ada di Jepang. Kegiatan silaturahmi itu juga diadakan dalam rangka peringatan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan RI ke-77. Sabung persahabatan menjadi puncak acara kegiatan tersebut. Lebih dari 70 pesilat yang hadir di Balai Indonesia juga melakukan atraksi beragam jurus silat dari berbagai perguruan.
Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara (Indonesia). Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara. Unsur-unsur untuk membela diri dengan seni bela diri, yaitu dengan menggunakan pukulan dan tendangan. Pencak silat merupakan bela diri yang banyak diminati oleh banyak orang terutama masyarakat Indonesia
Pencak silat diperkirakan menyebar di Kepulauan Nusantara semenjak abad ke-10 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. ( Sumber antaranews.com) ****