HALO JAPIN. Kerjasama di bidang pendidikan, sumberdaya manusia dan teknologi dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jepang. Cara yang berlangsung secara daring ini disaksikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah diwakili oleh Ketua Umum, Haedar Nashir dan Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi.
“Ini acara yang ketiga antara Muhammadiyah dengan KBRI Jepang yang dalam tahap ketiga ini kita melangkah lebih maju lagi dengan penandatanganan MoU untuk program pengembangan sumber daya manusia, pelatihan, dan inovasi pendidikan termasuk di dalamnya mengembangkan program-program yang bersifat digital atau pendidikan lewat lembaga pendidikan yang kita punya sekarang ini termasuk di dalamnya Universitas Siber Muhammadiyah seta berbagai program lain yang bisa memajukan pendidikan Indonesia,” ungkap Haedar Nashir.
Selanjutnya Haedar menambahkan bahwa program kerjasama ini akan menjadi tonggak, menjadi milestone, menjadi ma’alim fi thariq dari kita bersama untuk memajukan Indonesia.
Sementara itu Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi sangat berbahagia dapat memperkuat kerja sama ini. Menurutnya KBRI siap bekerja sama dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan lainnya.
“Khusus dalam bidang pendidikan dan riset, KBRI Tokyo terus menginisiasi kerja sama yang meliputi bidang kesehatan seperti pengembangan vaksin, pengobatan cancer, penyediaan rumah sakit, perawatan lansia dengan kualitas dan fasilitas Jepang, transisi energi dengan pengurangan emisi, serta transformasi digital,” ungkap Heri.
Tentang MoU kali ini, Heri menyebut meliputi pelatihan pendidikan dan inisiatif kolaborasi bersama, pengorganisasian terkait riset, pertukaran informasi pendidikan, kolaborasi antara institusi Muhammadiyah dengan industri terkait di Jepang, kolaborasi diseminasi informasi dan berbagai kegiatan lain yang bersifat produktif.
“Indonesia ke depan akan meluncurkan internet untuk riset dan edukasi (REN). Sudah ada tiga universitas Muhammadiyah yang masuk di dalamnya. Ke depan kami harapkan lebih banyak lagi universitas Muhammadiyah yang bisa juga menggunakan jaringan internet internasional dengan berbagai perguruan tinggi di Jepang,” harapnya.
Tandatangan sendiri disaksikan oleh Atase Pendidikan KBRI Tokyo Jepang, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang, dan sekian rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA).***