Badan Tenaga Atom Internasional menyatakan bahwa pengolahan limbah radioaktif sesuai dengan standar keamanan internasional. Namun masih ada kekhawatiran dari berbagai pihak.
halojapin.com. Walaupun mendapatkan protes dari banyak negara, Pemerintah Jepang tetap akan melanjutkan rencana membuang limbah nuklir di laut Fukuhsima. Merujuk pada Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) menyatakan bahwa pengolahan limbah radioaktif tersebut sudah sesuai dengan standar keamanan internasional. Namun masih ada kekhawatiran dari berbagai pihak.
Dalam laporan akhir dari otoritas nuklir itu menyimpulkan bahwa air limbah yang telah diolah tersebut akan “memiliki dampak radiologis yang dapat diabaikan terhadap manusia dan lingkungan” setelah dibuang ke laut.
Opini publik Jepang terhadap rencana tersebut juga terbelah. Dalam jajak oleh JNN, sebuah jaringan televisi Jepang menyebut 45 persen responden mendukung rencana pembuangan air limbah tersebut. Sementara itu 40 persen lainnya menentang.
Sementara itu melawan penyebaran disinformasi online mengenai rencana pembuangan air olahan Jepang ke laut, pemerintah akan membuat video online dalam berbagai bahasa. Video tersebut akan menjelaskan mengapa debit laut aman dari sudut pandang ilmiah.
Buat Video
Dalam video juga memperkenalkan sistem pemrosesan cairan canggih (ALPS) yang menghilangkan sebagian besar bahan radioaktif dari air olahan yang akan dilepaskan dari pembangkit nuklir No. 1 Fukushima yang dinonaktifkan oleh Tokyo Electric Power Company Holdings, Inc.“Informasi yang salah disebarluaskan melalui media sosial. Kami akan mendorong masyarakat untuk memahami situasi secara akurat, melalui penjelasan yang cermat dan mendalam, fakta demi fakta,” kata pejabat senior Jepang.
Informasi yang salah disebarluaskan melalui media sosial. Kami akan mendorong masyarakat untuk memahami situasi secara akurat, melalui penjelasan yang cermat dan mendalam, fakta demi fakta.
Tepco, perusahaan listrik yang mengoperasikan PLTN Fukushima dan kini sedang mengawal penonaktifannya. Perusahaan ini mengeklaim bahwa pengolahan air limbah tersebut telah menjadikannya aman untuk dibuang ke laut. Namun, para kritikus menilai pemerintah Jepang dan Tepco tidak cukup transparan tentang proses pengolahan maupun rencana pembuangan limbah tersebut.
Sebelumnya rencana Jepang tersebut memang memicu kontroversi baik di dalam maupun luar negeri. Pemerintah China dan Korea Selatan memprotes rencana tersebut karena dianggap tidak aman.
Duta Besar China untuk Jepang Wu Jianghao mengatakan Jepang harus harus menghentikan rencana pembuangan air limbah tersebut ke laut. Selain itu ia meminta Jepang serius berkonsultasi dengan komunitas internasional serta mempertimbangkan respons yang ilmiah, aman, transparan dan meyakinkan.” Sejauh ini, Jepang telah membuat keputusan tanpa “konsultasi yang memadai,” kata duta besar itu.
