halojapin.com. Kegiatan Sakura Science High School Program 2022 diikuti oleh 5 pelajar dari Indonesia. Mereka yang terpilih datang dari berbagai wilayah di tanah air, seperti Surabaya, Tangerang dan Jakarta. Diharapkan keliam pelajar tersebut mampu menyerap pelajaran positif dari sistem sosial dan pendidikan yang ada di Jepang.
Hal tersebut dikatakan oleh Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jepang Yusli Wardiatno. Menurutnya kelima siswa tersebut diharapkan untuk dapat menularkan pengalaman positifnya kepada teman-temannya di Indonesia.
“Saya berharap kelima siswa tersebut dapat mengambil pelajaran positif dari program ini untuk disampaikan pada teman atau sahabatnya di Indonesia,” ujarnya. Selain itu, kehadiran para pelajar Indonesia diharapkan mampu menjadi representasi generasi muda yang cerdas dan penuh semangat mencari hal-hal baru.
Partisipasi para pelajar Indonesia juga diapresiasi oleh Wakil Duta Besar Republik Indonesia (Wadubes RI) untuk Jepang John Tjahjanto Boestami. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Badan Sains dan Teknologi Jepang (JST) melalui Sakura Science High School Program yang telah mengundang lima siswa SMA Indonesia untuk mengikuti program ini. Boestami meyakini program tersebut akan memicu para pemuda-pemudi terpilih itu untuk mengembangkan pemikiran yang baik dalam memperkuat hubungan Indonesia-Jepang.
“Saya mengingatkan kepada semua peserta dari Indonesia agar memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerap semua pengetahuan, pengalaman, praktik terbaik dan persahabatan. Tidak hanya dengan teman-teman Jepang, tetapi juga dengan teman-teman dari negara lain,” ujarnya.
Adapun kelima pelajar yang ikut serta adalah Alexander Immanuel Widjanarko dar SMK Kristen Petra Surabaya, Arghawisesa Dwinanda Arham dari SMA Labschool Kebayoran, Jasmine Kayla Az-Zahra dari SMK Negeri 41 Jakarta, Qeyla Raiq Alva dari Wikrama Vocational High School dan Sulthan Aprilio Saki dari SMA Negeri 7 Tangerang.
Program Sakura Science High School adalah program tahunan dari Badan Sains dan Teknologi Jepang dimulai sejak tahun 2014. Total ada 49 kursus telah digelar dengan 5.539 siswa sekolah menengah dari berbagai negara datang ke Jepang untuk berpartisipasi dalam program tersebut.
Selain itu dalam program ini juga menyediakan kelas khusus yang pengajarnya adalah para ilmuwan terkemuka, termasuk peraih Nobel. Sejumlah kegiatan yang digelar di antaranya mengunjungi universitas dan lembaga penelitian terkemuka di Jepang, kegiatan sosial dengan siswa sekolah menengah Jepang, mengunjungi kedutaan besar di Jepang dan pengenalan budaya Jepang.***