HALO JAPIN. Sebuah rekor lelang lelang daun teh terpecahkan di Jepang. Daun teh hijau Jepang yang ditanam di Fujinomiya, Prefektur Shizuoka dengan berat satu kilo terjual dengan rekor 1,96 juta yen atau sekitar 222 juta rupiah. Lelang diadakan di Shizuoka Japanese Tea Market di Shizuoka sebuah tempat tahunan teh pada Senin lalu.
Dilansir Kyodo News, menurut pejabat pasar tersebut, meski tanaman teh tahun ini tumbuh lebih lambat dari biasanya, namun kualitas daunnya tetap baik. Kepala Pasar Teh Shizuoka, Yasuhide Uchino mengatakan meski harga bahan bakar dan bahan pangan terus meningkat, pihaknya bekerja keras memastikan untuk menyediakan teh enak dengan harga wajar.
Saat pelelangan faun teh yang dipetik dan digulung dengan tangan. Hal ini menandai datangnya musim teh hijau baru, oleh Koperasi Pertanian Jepang Fuji-Izu, yang diluncurkan awal bulan ini.
Lelang dimulai pada pukul 7 pagi tanggal 11 April 2022 saat lonceng lelang berbunyi. Para petani dan pedagang teh serta lainnya melalukan negosiasi harga dengan alat hitung sempoa “soroban” Jepang. Tepuk tangan menggema ketika ada kesepakatan transaksi daun teh senilai Rp222 juta. “Kami mendapatkan teh dengan warna dan bentuk daun yang bagus,” ujar Natsuki Wada, pedagang grosir teh olahan di Kota Shizuoka.
Pada pukul 08.10, Pasar Teh Jepang Shizuoka melaporkan volume perdagangan teh hijau mencapai 1.732 kilogram (1,7 ton). Harga rata-rata per kilogramnya sekitar 5.027 yen (sekitar Rp570 ribu per kilogram).
Perdagangan di Pasar Teh Jepang Shizuoka juga diikuti oleh teh yang ditanam di luar Prefektur Shizuoka, seperti Prefektur Kagoshima di barat daya dan Prefektur Okinawa di selatan Jepang.
Panen daun teh Jepang baru yang diproduksi di prefektur tersebut dibatasi oleh hujan pada akhir pekan dan volume perdagangan pada hari itu adalah 1.763 kilogram, sekitar setengah dari tahun lalu. Harga rata-ratanya adalah 5,080 per kilogram, atau 873 lebih tinggi dari harga rata-rata tahun lalu. Di pasar, sekitar 400 pejabat dan lainnya memeriksa tekstur dan aroma daun teh hijau dan bertepuk tangan setiap kali terjadi kesepakatan.
“Karena daun ini tumbuh di bawah kondisi cuaca yang baik, mereka terlihat dan terasa lebih enak daripada tahun lalu,” kata seorang pejabat di organisasi koperasi.***