HALOJAPIN.COM. Untuk mengurangi persoalan sampah, Pemerintah Daerah (Pemda) Gorontalo berkunjung ke dua perusahaan pengolahan limbah di Jepang. Kunjungan tersebut dalam rangka belajar pengelolaan sampah menjadi sumber energi.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Gorontalo Sofian Ibrahim, Selasa (27/2) menyebut daerahnya sedang belajar pengolahan limbah menjadi sumber energi. Bersama dengan Kepala Bapppeda dan Kepala Bidang Penataan Ruang PUPR, berkesempatan mengunjungi dua perusahaan Jepang yang bergerak dalam pengolahan limbah plastik.
Perusahaan pertama yang mendapat kunjungan adalah Kanazawa Plant. Terletak di Kota Yokomaha, perusahaan menghasilkan beberapa produk sampah. Produk yang Kanazawa Plan antara lain adalah sumber energi dan ash/abu untuk batu bata hingga biomas. Perusahaan ini juga mengolah sampah sebanyak 12.000 ton/hari yang menghasilkan 12MW tenaga listrik. Tenaga listrik ini kemudian dimanfaatkan untuk keperluan perusahaan.
“Di Kanazawa Plant ini kami melihat proses pengolahan sampah yang sangat modern dan profesional. Mereka mampu mengolah sampah menjadi tenaga listrik yang digunakan untuk keperluan perusahaan. Dan juga menghasilkan abu yang digunakan untuk berbagai bahan, seperti batu bara. Prosesnya juga ramah lingkungan dan tidak menyebabkan polusi udara,” kata Sofian.
Kemudian rombongan juga mengunjungi perusahaan Guun Co Ltd yang mengolah khusus limbah plastik dan kayu. Pada kesempatan itu, Sofian bersama rombongan melihat proses pengolahan sampah plastik menjadi produk-produk bernilai yang keuntungannya mencapai Rp200 Miliar/Tahun.
Pemerintah Darerah (Pemda) Provinsi Gorontalo berharap dapat belajar sekaligus menjajaki peluang pembangunan pabrik pengolahan plastik oleh Guun Company di Gorontalo, sehingga dapat mengurangi sampah yang ada. “Dengan pembangunan Pelabuhan Anggrek maka akan sangat terbuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan pemerintah Jepang. Hal ini karena jalur laut Gorontalo-Jepang yanga ada di sana,” katanya.
Selain itu kunjungan lapangan tersebut adalah bagian dari agenda dalam Seminar Internasional tentang Kolaborasi Antar Kota untuk Masyarakat Bebas Karbon. Adapun penyelenggara seminar tersebut adalah Institute for Global Environmental Strategies (IGES) di Jepang.