Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/kobacoid/public_html/halojapin.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Korban Meninggal Gempa Cianjur Bertambah Menjadi 162 Jiwa - Halo Japin
Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Korban Meninggal Gempa Cianjur Bertambah Menjadi 162 Jiwa

Kerusakan bangunan akibat gempab. ( Foto BPBD Kabupaten Cianjur)

halojapin.com. Korban meninggal dunia akibat gempa Magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada pukul 12.31 WIB menjadi 162 orang. Kebanyakan korban yang meninggal adalah anak-anak. Tercatat 326 orang mengalami luka-luka dan dirawat di berbagai rumah sakit di Cianjur.


Hal itu dikatakan Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil Senin malam. Data tersebut diterima Gubernur berdasarkan call center Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Tercatat juga ada, 326 luka-luka dan sudah dalam penanganan sejumlah rumah sakit yang ada di Cianjur.


“Mohon izin menyampaikan berita buruk, 162 yang meninggal dunia, 326 luka-luka, mayoritas patah tulang dan berhubungan luka karena tertimpa atau kena benda tajam,” kata Ridwan Kamil di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa mayoritas para korban yang meninggal adalah anak-anak. Rata-rata mereka sedang berada di bangunan madrasah saat gempa terjadi. Disebutkan pula ada dua atau tiga jalan yang terisolir namun kondisinya sudah mulai normal. “Ada sekitar lima mobil yang terperangkap, tapi laporannya belum masuk apakah sudah terevakuasi atau belum,” kata Ridwan Kamil.

Adapun penanganan para korban yang terluka, menurut Ridwan dilakukan di tiga rumah sakit, yakni RSUD Sayang Cianjur, RSUD Cimacan, dan RS Bhayangkara Polri Cianjur. Tidak menutup kemungkinan ditangani di wilayah lain seperti di Sukabumi atau Bandung guna menghindari penanganan medis di luar ruangan. Pasalnya di RSUD Cianjur para korban ditangani di tempat parkir menggunakan tenda untuk mengantisipasi gempa susulan.

“Di beberapa titik lokasi karena cuaca gelap, lampu mati, akses terputus, diduga masih ada warga yang hilang dan terperangkap ambruk, sehingga kami menduga jumlah korban akan bertambah dalam hitungan waktu,” kata Ridwan Kamil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *