halojapin.com. Untuk menjangkau lebih banyak warga negara Indonesia (WNI) yang beragama Islam di Jepang, Keluarga Masyarakat Muslim Indonesia (KMII) Jepang fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan menggali potensi masyarakat Islam Indonesia. Selain itu juga dilatarbelakangi akan kebutuhan masyarakat muslim yang semakin meningkat di Jepang.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum KMII Jepang Muhammad Aziz di Jepang. “Tidak hanya capacity building (pengembangan SDM) di organisasi itu sendiri, tapi dari potensi masyarakat Islam Indonesia yang ada di Jepang,” kata Ketua Umum KMII Jepang Muhammad Aziz saat ditemui di Tokyo, Rabu.
Selain mengembangkan SDM, KMII Jepang tidak menyeimbangkan hal-hal yang capacity building seperti keterampilan dan keahlian saja, tetapi juga yang bersifat fisik seperti pembangunan masjid. Untuk itu saat ini KMII Jepang sudah membentuk divisi baru terkait pengembangan SDM dan kerja sama, dan dikelompokkan berdasarkan daerah, profesi dan umur.
Pada tahun 2023 ini, KMII juga mengupayakan untuk menjadikan organisasi bisa mewadahi lebih banyak kegiatan serta merangkul lebih banyak warga.
“Kebutuhannya bisa macam-macam. Secara umur, kita punya program Genki, Origami. Untuk yang profesi ada yang mahasiswa, perawat, magang dan lain-lain. Kita berusaha bisa memfasilitasi semua, seperti apa problem mapping-nya (pemetaan masalah) terlebih dahulu, baru solution mapping (pemetaan solusi),” ujar Aziz seperti dilansir dari laman antaranews.com.
Pada tahun 2023 ini, KMII juga mengupayakan untuk menjadikan organisasi bisa mewadahi lebih banyak kegiatan serta merangkul lebih banyak warga. “Apakah namanya tetap KMII atau dimodifikasi lebih lanjut, itu salah satu target yang utama. Dengan hal itu, tentu kegiatan bukan hanya yang bersifat Indonesia, tapi kita punya sedikit keleluasaan untuk lebih merangkul ke hal di luar wilayah Indonesia itu sendiri,” katanya.
Adanya peningkatan pemberdayaan manusia tersebut dilatarbelakangi pertambahan populasi muslim di Jepang, termasuk WNI. Hal ini membuat kebutuhan masyarakat Muslim juga semakin meningkat. Diperkirakan jumlah WNI pada akhir 2022 diperkirakan sudah mencapai 100.000 jiwa.
Berdasarkan laporan Imigrasi Jepang pada Juni 2022, jumlah WNI mencapai 83.000 orang. Dari angka tersebut, pekerja magang atau kenshusei tercatat naik menjadi 44.000 orang dari sebelumnya yang hanya 34.000 orang. Sementara itu, untuk kategori pekerja dengan keterampilan spesifik (specified skilled workers), jumlahnya mencapai hampir 10.000 orang.