Aksi nembak tiket Shinkansen membuat KBRI Tokyo buka suara dan meminta agar WNI yang ada di Jepang menghormati aturan yang berlaku di negara itu.
halojapin.com. Pemberitaan tentang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tidak membayar tiket kereta Shinkansen mendapat sorotan. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo buka suara terkait hal tersebut. Pihak KBRI meminta agar WNI yang ada di Jepang menghormati aturan yang berlaku di negara itu.
“KBRI Tokyo senantiasa mengimbau WNI yang berada di Jepang untuk mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku,” kata Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Tokyo Meinarti Fauzie di Tokyo, Rabu.
Selanjutnya Meinarti mengingatkan WNI bahwa aparat setempat di Jepang memiliki hak untuk melakukan tindakan dan proses hukum terhadap siapapun yang melanggar. Hal ini juga berlaku kepada warga negara asing termasuk WNI.
Namun, pihaknya mengaku belum menemukan pemberitaan di media massa arus utama di Jepang. Selain itu belum mendapatkan informasi resmi dari pihak-pihak terkait tentang kasus tersebut. Dia menambahkan bahwa KBRI juga belum mendapatkan pemberitahuan dari otoritas Jepang terkait kasus itu.
“KBRI Tokyo masih terus menelusuri kebenaran informasi dari kabar yang beredar di sosial media tersebut dengan menelusuri pemberitaan resmi di Jepang, baik dari media yang berbahasa Jepang maupun Inggris serta berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Dalam pesan melalui akunnya Instagram pada hari ini Rabu (24/5), KBRI Tokyo juga mengimbau WNI di Jepang untuk tetap menaati peraturan setempat. “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” kata KBRI.
Aksi Nembak Tiket
Kasus ini bermula dari media sosial Instagram dan TikTok. Dalam video itu telihat delapan WNI terpantau kamera pengintai melintasi ticketing gate dengan cara tidak semestinya di sebuah stasiun. warga net menduga WNI itu tidak membayar tiket kereta cepat Shinkansen sesuai dengan harga. Para WNI itu melakukan tindakan yang populer dengan istilah “menembak” tiket. Artinya hanya satu orang yang membeli tiket resmi sementara yang lain menyerobot.
Dalam video itu juga menunjukkan sejumlah petugas memeriksa WNI calon penumpang Shinkansen terkait aksi itu.