halojapin.com. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menetapkan Jepang menjadi anggota tidak tetap. Negara tersebut memulai tugasnya selama dua tahun ke depan.
Disebutkan Jepang pernah menduduki kursi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk masa jabatan 2016-2017. Jepang menjabat sebagai ketua bergilir DK PBB untuk Januari. Jepang telah lama menyatakan ambisinya untuk menjadi anggota tetap Dewan Keamanan yang telah direformasi. Ambisi itu juga dimiliki sejumlah negara lain seperti Jerman, India, dan Brazil.
Jepang menang dalam pemilihan tahunan pada Juni 2022 di Majelis Umum PBB, yang terdiri dari 193 negara, untuk lima dari 10 kursi anggota tidak tetap Dewan Keamanan bersama dengan Mozambik, Ekuador, Swiss, dan Malta. Kelima negara itu bergabung dengan Albania, Brazil, Gabon, Ghana, dan Uni Emirat Arab, yang menggantikan India, Irlandia, Kenya, Meksiko, dan Norwegia.
Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York pada September 2022, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan Jepang, sebagai anggota DK Perserikatan Bangsa-Bangsa , bermaksud untuk “mengambil tindakan untuk memperkuat supremasi hukum di komunitas internasional” dengan mendengarkan “tidak hanya suara-suara besar tetapi juga memperhatikan suara-suara kecil.”
Takahiro Shinyo, seorang profesor politik internasional di Universitas Kwansei Gakuin, mengatakan bahwa kemampuan Jepang untuk membantu menghentikan tindakan “sewenang-wenang” oleh Rusia dan China akan “diuji” setelah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Shinyo yang pernah menjabat sebagai anggota misi tetap Jepang untuk PBB dan duta besar Jepang untuk Jerman, juga mengatakan Tokyo dapat memajukan diskusi tentang ancaman keamanan Pyongyang dengan mengadakan pertemuan darurat.
Pada tahun 2023 penting untuk diplomasi Jepang karena negara itu akan menjadi tuan rumah KTT Kelompok Tujuh (G7) di kota Hiroshima, Jepang barat, yang dihancurkan oleh bom atom pertama di dunia pada Mei 1945. ( sumber antaranews.com)