HALO JAPIN. Sebuah roket yang dilengkapi dengan perangkat uji mesin jet diluncurkan oleh Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang atau JAXA. Roket tersebut diluncurkan dalam rangka untuk pengembangan pesawat hipersonik.
Roket bernama Roket S-520-RD1 mengangkasa dari Pusat Antariksa Uchinoura di kota Kimotsuki, Prefektur Kagoshima, pada hari Minggu lalu. Dalam roket ini membawa perangkat uji untuk mesin scramjet seperti untuk mengembangkan pesawat hipersonik yang bergerak dengan kecepatan lima kali kecepatan suara, atau Mach 1 atau lebih cepat dari teknologi yang ada saat ini.
Diharapkan peluncuran ini ada data yang mampu mengembangkan hipersonik melalui uji pembakaran selama penerbangan.“Kami mencapai tingkat keberhasilan tertentu. Langkah selanjutnya, kami ingin membuat mesin yang nyata dan melakukan uji terbang,” kata Koichiro Tani, pejabat JAXA seperti dilansir dari laman japannews.yomiuri.co.jp.
Pada ketinggian sekitar 150 kilometer, roket yang panjangnya 9,15 meter berhasil memisahkan alat ujinya. Dalam uji pembakaran dilakukan selama sekitar enam detik terlihat bahwa kecepatannya mampu mencapai Mach 5,5 pada ketinggian sekitar 30 kilometer. Dari data pembakaran selama dalam penerbangan kemudian dikumpulkan akan digunakan dalam uji terowongan angin untuk meningkatkan akurasi simulasi terkait untuk pengembangan peluru kendali hipersonik dan perangkat lainnya.
Sejumlah negara berlomba untuk mengembangkan mesin scramjet, yang diharapkan dapat membantu pengembangan rudal jarak jauh dan hulu ledak yang lebih kecil. Dilansir dari Wikipedia mesin scramjet adalah jenis mesin jet, dan bergantung pada pembakaran bahan bakar dan senyawa oksidator untuk menghasilkan daya dorong. Mirip dengan mesin jet konvensional, scramjet bertenaga pesawat membawa bahan bakar di pesawat, dan memperoleh oksidator oleh konsumsi oksigen atmosfer (dibandingkan dengan roket, yang membawa kedua bahan bakar dan agen oksidasi ). Persyaratan ini membatasi scramjets untuk penerbangan suborbital atmosfer, di mana kandungan oksigen dari udara cukup untuk mempertahankan pembakaran.
Mesin scramjet dirancang untuk menjadi penggerak pesawat hipersonik atau berkecepatan di atas 5 mach. Sebelumnya, untuk pesawat berkecapatan hipersonik digunakan mesin jenis roket. Berbeda dengan mesin roket, pesawat bermesin scramjet tidak perlu membawa oksigen pembakar bahan bakar (fuel) karena kebutuhan oksigen diambil dari udara bebas.
Dengan tanpa harus membawa oksigen, beban terbang pesawat akan lebih ringan. Ini memungkinkan pesawat dapat bergerak lebih cepat atau memiliki ruang angkut lebih lapang. Tidak seperti mesin roket konvensional, mesin jetscram tidak membutuhkan oksigen cair. Nantinya teknologi ini diharapkan menjadi teknologi dasar selain untuk pesawat hipesonik juga untuk akan melakukan perjalanan antara Bumi dan luar angkasa.***