Salah satu upaya mengatasi krisis global adalah fasilitasi dukungan dan mobilisasi pendanaan
halojapin.com. Indonesia mendorong upaya kongkrit negara G 7 dalam mengatasi tantangan krisis global. Salah satunya adalah memfasilitasi dukungan dan mobilisasi pendanaan iklim.
Demikian pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar saat menghadiri pertemuan Menteri G7 di Sapporo, Jepang. “Kami meminta G7 untuk memimpin, memfasilitasi dukungan, khususnya dalam sistem dan teknologi, dan memobilisasi pendanaan iklim. Kita semua perlu terus bekerja sama dalam solidaritas untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan untuk generasi mendatang,” ujar Siti Nurbaya dalam keterangannya, Senin.
Dalam kesempatan tersebut Siti menyampaikan pentingnya mendahulukan paradigma kolaborasi. Ia menyebut setiap negara harus menjadi bagian dari solusi dan berkontribusi sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Menurutnya G7 dapat berbagi dan memobilisasi inovasi, teknologi, pengetahuan yang tersedia termasuk metodologi, serta sumber daya keuangan. Untuk itu negara yang lebih mampu harus mendukung dan memberdayakan negara lain.
Selain itu Siti Nurbaya juga menyampaikan sejumlah aksi nyata Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim. Kerja nyata Indonesia mengatasi krisis lingkungan terlihat dalam FOLU Net Sink 2030, pengelolaan sampah, dan pemulihan ekosistem. Dalam implementasinya, terdapat potensi kerja sama teknis dengan berbagai mitra, termasuk negara anggota G7.
Ia mengungkapkan semua upaya nasional perlu mendapatkan dengan dukungan internasional yang jelas. Selain investasi dalam efisiensi sumber daya, dan ekonomi sirkular. Hal ini juga termasuk pembentukan pasar karbon yang efektif dan adil, investasi untuk pengembangan dan penerapan teknologi, serta pemenuhan pendanaan iklim.
Pertemuan Menteri G7 yang berlangsung 15 sampai 16 April 2023 membahas beberapa tema seperti iklim, energi, dan lingkungan. Pertemuan ini menjadi salah satu pertemuan tingkat menteri yang acaranya bersamaan dengan KTT G7. Indonesia sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2023 hadir menjadi salah satu negara undangan dalam forum tersebut.