Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dengan State Minister of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism Jepang Kokuba Konosuke.
halojapin.com. Pemerintah Indonesia melakukan pembahasan lanjutan dengan Jepang terkait pembangunan MRT Fase 2A dan pelabuhan Patimban. Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dengan State Minister of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism Jepang Kokuba Konosuke.
Dalam pertemuan di London pada Senin waktu setempat, Menhub berharap proyek MRT Fase 2A yang menghubungkan dapat terselesaikan sesuai target. “Membangun transportasi massal perkotaan di Jabodetabek menjadi suatu keharusan. Dengan terus berlanjutnya pembangunan MRT di berbagai koridor, harapannya semakin memudahkan mobilitas masyarakat. Selain itu dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara,” kata Budi Karya dalam keterangan persnya.
Saat ini pemerintah Indonesia mendorong penyelesaian salah satu proyek MRT Fase 2A yaitu CP (Contract Package) 205. Pemerintah berharap partisipasi perusahaan asal Jepang untuk mengikuti tender CP205. “Kami menargetkan penandatanganan kontrak tersebut sudah selesai pada Desember 2023,” ujar Menhub.
Proyek tersebut antara lain meliputi pembangunan sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, sistem operasional, daya (power), hingga rel (track work). Pembangunan MRT Fase 2 merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), yang terdiri dari dua tahap yaitu Fase 2A dan 2B.
Pelabuhan Patimban
Fase 2A sendiri menghubungkan Bundaran HI-Kota dengan panjang 5,8 km. Koridor ini melewati tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Sedangkan Fase 2B menghubungkan Kota-Ancol Barat (Depo) yang masih dalam studi kelayakan. PT MRT Jakarta menargetkan pekerjaan fase 2A dapat selesai pada tahun 2028 sd 2029.
Selain membahas proyek MRT, Menhub juga membahas kelanjutan proyek pengembangan Pelabuhan Patimban. Sekwdar infirmasi proses pengerjaan sat ini baru tahap paket 5 dan 6. Harapannya dapat selesai sesuai dengan target waktu sesuai kesepakatan.
Pemerintah terus melakukan percepatan penyelesaian pengembangan Pelabuhan Patimban, di mana pembangunan fase 1 berupa terminal kendaraan berkapasitas 218.000 CBU dan terminal peti kemas berkapasitas 250.000 TEUs telah rampung.
Menurut Menhub, saat ini kapasitasnya sudah mendekati optimal. Kini tengah berlangsung tahap konstruksi pembangunan fase 2, yang akan meningkatkan kapasitas terminal kendaraan menjadi 600.000 CBU dan terminal peti kemas mencapai 3,75 juta TEUs.