HALO JAPIN. Kabupaten Biak, Papua kembali mengekspor ikan tuna ke Jepang. Kali ini ekspor ikan tuna mengalami peningkatan. Jika sebelumnya ekpor ikat tuna sebelumnya 2,5 ton, maka bulan ini bertambah menjadi 5,3 ton pada pekan pertama September 2022.
Berdasarkan informasi kegiatan ekspor ikan tuna segar dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak menyebutkan pengiriman ekspor ikan tuna segar Biak sudah tiga kali kirim dengan memakai pesaat terbang. Dari data yang ada pada ekspor pertama ikan tuna Biak 1,5 ton, ekspor kedua 2,5 ton, dan ekspor ketiga mencapai 5.371 kg atau 5,3 7 ton.
“Diupayakan pengiriman ekspor ikan tuna segar Biak ke Jepang terus mengalami peningkatan dan berkesinambungan,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Biak Efendi Igirisa. Ia menambahkan bahwa volume pengiriman bisa dilakukan lebih dari satu kali dalam seminggu, tergantung jadwal penerbangan yang dilakukan maskapai Garuda Indonesia.
Menurut Efendi pengiriman ikan tuna segar, tuna beku, dan jenis ikan lainnya, masih terus dilakukan ke luar negeri dari Biak. Adapun ikan tuna yang diekspor itu, diantaranya adalah jenis ikan tuna segar jenis Big Eye dan Yellow Fin.
Selanjutnya Efendi menjelaskan untuk pengiriman ikan tuna segar dilakukan PT Indo Pasifik Numfor yang telah memiliki Unit Pengelolaan Ikan (UPI) di gudang PT Pelindo Indonesia Cabang Biak. “Berbagai upaya terus dilakukan Bupati Herry Ario Naap, salah satunya dengan terus membangun komunikasi dengan pemerintah pusat dan investor untuk meningkatkan volume ekspor ikan tuna segar Biak,” ujarnya.
Seperti kita ketahui bahwa kawasan perairan Biak, Papua, yang masuk dalam Wilayah Penangkapan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 717 memiliki potensi Ikan Tuna Yellowfin untuk ekspor ke Jepang dan China. “Satu tahun potensi Ikan Tuna Yellowfin di wilayah WPPNRI 717 mencapai 800 ribu ton,” ungkap Bupati Biak Herry Ario Naap di Biak, Papua, beberapa waktu lalu. Ia mengatakan dengan besarnya potensi Ikan Tuna Yellowfin tersebut akan membuka peluang ekspor ke luar negeri, terutama Jepang dan China. ( Sumber : antaranews.com)