Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan tambahan bantuan senilai 32 juta dolar AS atau sekitar Rp499 miliar untuk warga sipil Gaza.
HALOJAPIN.COM. Konflik kemanusiaan di Gaza mengundang banyak keprihatinan. Beberapa negara telah bantuan dari kemanusiaan. Salah satunya Jepang. Bahkan belum lama ini pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan tambahan bantuan senilai 32 juta dolar AS atau sekitar Rp499 miliar untuk warga sipil Gaza.
Hal tersebut dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dalam Pertemuan Tingkat Menteri G20 di Rio de Janeiro, Brazil pada Kamis (22/2). Menlu Jepang menyatakan menyuarakan keprihatinannya tentang situasi kemanusiaan yang kritis di daerah Palestina.
Selain itu Kamikawa meminta semua pihak untuk bertindak berdasarkan sudut pandang kemanusiaan dalam menyikapi kritik terhadap serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Di sisi lain, Kamikawa juga prihatin dengan operasi militer Israel di distrik Rafah.
Seperti diketahui bersama Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya, Jepang telah menangguhkan pendanaan untuk UNRWA. Hal ini menyusul dugaan adanya staf UNRWA yang terlibat dalam serangan mendadak Hamas terhadap Israel. Pada Oktober dan November tahun lalu, Jepang mengumumkan rencana untuk menawarkan bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza masing-masing sebesar 10 juta dolar AS (Rp156 miliar) dan 65 juta dolar AS (Rp1,01 triliun).
Bantuan ke Gaza
Konflik masih terus berlanjut di mana Israel kini memfokuskan serangan terhadap Kota Rafah di wilayah selatan Gaza. Sementara itu, korban juga terus meningkat. Tiga badan PBB, yakni WFP, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan badan anak-anak UNICEF mengatakan pada Senin bahwa makanan dan air bersih kian langka di Gaza.
Situasi Gaza menjadi lebih buruk ketika adan pangan PBB menyatakan bahwa pihaknya telah menghentikan pengiriman bantuan ke Gaza utara meski kelaparan yang meluas. Penghentian bantuan pangan setelah konvoi truk menghadapi tembakan dan penjarahan. Badan Pangan PBB yaitu Program Pangan Dunia (WFP) melanjutkan pengiriman pada hari Minggu setelah terhenti selama tiga minggu.
Perseteruan antara Israel–Palestina adalah konflik militer dan politik yang sedang berlangsung dari abad ke-19 hingga pada abad ke-21. Konflik ini merupakan salah satu konflik terpanjang yang masih berlangsung di dunia. Berbagai upaya telah menyelesaikan konflik dan perdamaian terus berjalan hingga kini