HALLO JAPIN. Jepang mencatatkan rekor terendah dalam jumlah angka kelahiran. Jumlah bayi yang lahir menurun sebanyak 3,4 persen. Namun kematian meningkat menjadi 4,9 persen. Tercatat angka kematian ini menjadi yang tertinggi paska perang.
Data diatas adalah data mencakup angka kelahiran warga negara Jepang yang tinggal di luar negeri dan orang asing yang tinggal di Jepang. Seperti dilansir dari laman japantoday.com jumlah anak yang lahir di Jepang turun ke rekor terendah selama enam tahun belakangan.
Dalam data awal yang ditunjukkan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang disebutkan jumlah bayi baru lahir turun 3,4 persen dari 2020 menjadi 842.897. Sementara itu angka kematian meningkat 4,9 persen menjadi 1.452.289. hal ini mengakibatkan penurunan populasi alami 609.392 di negara berpenduduk 125 juta ini.
Institut Nasional Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial memperkirakan bahwa populasi ekonomi terbesar ketiga di dunia itu akan turun di bawah 100 juta pada tahun 2053 dan mencapai 88,08 juta pada tahun 2065. Untuk itu pemerintah Jepang berencana untuk membentuk “penitipan anak dan keluarga” untuk menangani kelahiran turun dan masalah lain yang melibatkan anak-anak.
Hal ini juga sebagai langkah-langkah untuk mengurangi jumlah anak dalam daftar tunggu penitipan anak dan bisa mendorong orang tua yang bekerja untuk memiliki bayi.
Selama tahun 2021 pula sebanyak 514.242 melakukan pernikahan. Kenyataan ini juga menandai penurunan 4,3 persen dan rekor terendah pascaperang. Data juga menunjukkan jumlah perceraian mencapai 187.854, turun 4,5 persen dari tahun 2020.
Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk. Pada Mei 2021 Buku Tahunan Demografis PBB, seperti dikutip dari sebuah laporan Japan Times lalu juga menunjukkan bahwa perkiraan populasi anak-anak Jepang telah menyentuh titik terendah setelah melandai selama 40 tahun berturut-turut.
Pada laporan tersebut disebutkan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang mencatat jumlah anak usia 14 tahun atau lebih muda telah mencapai 14.93 juta pada April 2021. Jumlah ini 190 ribu lebih sedikit daripada tahun sebelumnya dan merupakan angka terendah di antara data pembandingnya sejak 1950.***
Respon (1)