HALO JAPIN. Pemerintah Jepang akan mengizinkan wisatawan asing masuk pada bulan Juni mendatang. Menurut sumber –sumber pemerintah tahap pertama akan diizinkan 20.000 wisatawan asing yang bisa masuk di Jepang.
Adanya proses pelonggaran ini tentu sebuah kabar gembira. Hal ini mengingat semasa pandemi COVID 19 industri wisata Jepang sangat terpukul. Adanya pelonggaran itu diperkirakan akan berlanjut menyusul adanya pemeriksaan infrastruktur karantina bandara dan keadaan infeksi domestik setelah liburan Pekan Emas Jepang yang berakhir Minggu lalu.
Ada pertimbangan lain dari pemerintah untuk menerima wisatawan dengan menguji coba tur skala kecil di bulan ini. Apa yang dilakukan bertujuan untuk memperluas penerimaan wisatawan asing secara bertahap.
Seperti diketahui Jepang adalah negara yang mengadopsi langkah-langkah perbatasan pandemi paling ketat. Setelah adanya tekanan dari berbagai pihak pelonggaran perbatasan mulai diterapkan. Pada akhir April, sektor swasta di bidang ekonomi dan fiskal menyerukan kepada pemerintah Jepang untuk melonggarkan batas kedatangan asing harian. Selain itu mereka juga meminta untuk melonggarkan prosedur imigrasi dengan aturan tambahan.
Sejak pandemi, pemerintah menutup Jepang untuk semua pengunjung asing bukan penduduk pada 30 November 2021. Imbasnya juga wisatawan dilarang masuk. Pembatasan sempat dilonggarkan namun munculnya varian Omicron yang sangat menular memunculkan kembali penutupan yang sangat ketat. Namun sejak 1 Maret 2022, kontrol pembatasan telah dilonggarkan. Para pebisnis, mahasiswa asing, pemagang hingga tenaga mulai boleh masuk ke Jepang. Namun untuk tujuan pariwisata tetap tidak diperbolehkan.
Tercatat bahwa batas kedatangan asing per hari dinaikkan dari 3.500 sejak November menjadi 5.000 pada 1 Maret, 7.000 pada 14 Maret dan menjadi 10.000 saat ini pada 10 April. Pada tahun 2021, hanya 245.900 pengunjung asing yang datang ke Jepang — angka terendah sejak data pembanding tersedia pada tahun 1964.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan selama kunjungan London pekan lalu bahwa Jepang akan meninjau langkah-langkah COVID-19 “secara bertahap” setelah berkonsultasi dengan pakar kesehatan masyarakat, dan menyelaraskannya dengan negara-negara G7 lainnya.***