Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia termasuk salah satu yang tahan dari ketidakpastian ekonomi dunia saat ini.
halojapin.com. Presiden Jokowi meyakinkan pengusaha Jepang untuk melakukan investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal tersebut dilakukan presiden pada sela-sela KTT G7 di Hiroshima. Dalam kesempatan tersebut Presiden mengatakan bahwa ekonomi Indonesia termasuk salah satu yang tahan dari ketidakpastian eknomomi dunia saat ini.
Menurut Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, presiden mengatakan hal tersebut dalam pertemuan CEO Meeting dengan perusahaan-perusahaan besar Jepang, Minggu (21/5). “Bapak Presiden beberapa kali menyampaikan senang bekerja dengan Jepang karena kualitasnya bagus, tetapi mengharapkan harganya lebih kompetitif,” katanya.
Untuk menarik minat investasi sektor-sektor prioritas seperti hilirisasi industri, transisi energi, dan pembangunan IKN, Jokowi meyakinkan para pengusaha tersebut. Jokowi mengatakan Indonesia termasuk salah satu yang tahan dari ketidakpastian ekonomi dunia saat ini.
Jokowi kemudian merujuk data Dana Moneter Internasional (IMF) yang memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen pada 2023 dan 5,1 persen tahun depan. Perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia dan G20.
“Oleh karena itu, Bapak Presiden mengatakan bahwa berinvestasi di Indonesia sangat menjanjikan. Terdapat komitmen kuat dari pemerintah untuk terus meningkatkan iklim investasi dan daya saing,” kata Retno.
Komitmen Jepang
Menurut Retno pemerintah Jepang menunjukkan komitmennya dalam mendukung kerja sama investasi dengan Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan kehadiran Penasihat Perdana Menteri Jepang Masafumi Mori dalam CEO meeting tersebut. Selain itu juga hadir lembaga keuangan Jepang (JICA dan JBIC), empat asosiasi pengusaha Jepang (JETRO, JIBH, JBC, J-CODE), dan 24 perusahaan.
Pertemuan tersebut menghasilkan lima nota kesepahaman (MoU) antara Otorita IKN dengan JICA, JBIC, JIBH, JCODE, dan UR, dan 24 dokumen yang menyatakan komitmen awal kerja sama (LoI) antara Otorita IKN dengan perusahaan-perusahaan Jepang.
Konferensi Tingkat Tinggi tahun ini berlangsung di Hiroshima Jepang. Kelompok G7 adalah kelompok informal dari negara-negara industri terkemuka. Anggotanya terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris Raya, dan Amerika Serikat.
Dalam pertemuan G7 Hiroshima ini beberapa pemimpin negara non G7 juga diundang. Negara tersebut adalah Australia, Brasil, Komoro, Kepulauan Cook, India, Indonesia, Korea Selatan, dan Vietnam. Dua perwakilan dari Uni Eropa juga bergabung pada acara yang akan berlangsung di Hiroshima, kota tempat terjadinya serangan atom pertama di dunia pada akhir Perang Dunia II tersebut.